Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Diabetes Melitus Tipe 1, dari Gejala hingga Pengobatannya

KOMPAS.com - Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolisme yang menyebabkan kadar gula darah tinggi. Selain diabetes melitus tipe 2, ada juga diabetes tipe 1.

Kadar gula darah tinggi tersebut terjadi karena penyakit diabetes melitus membuat pankreas tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah cukup.

Kondisi lainnya, pankreas dapat menghasilkan insulin, tapi insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan secara optimal.

Kedua kondisi inilah yang dapat membuat gula darah penderita diabetes ini melonjak. Salah satu jenis diabetes yang sering diderita oleh masyarakat dan jarang disadari adalah diabetes melitus tipe 1 (DMT1).

Diabetes melitus tipe 1 (DMT1) bisa terjadi ketika sel penghasil insulin dari pankres rusak. Serta, bisa juga disebabkan oleh mutasi gen dan faktor lingkungan.

Dampaknya, hormon insulin yang dihasilkan terlalu sedikit, atau tidak ada insulin sama sekali. Sehingga efek dari kondisi ini membuat gula atau glukosa tidak dapat masuk ke tubuh dan tidak bisa digunakan sebagai energi.

Meskipun, tidak sebanyak kasus Diabetes Melitus tipe 2, tetapi sebanyak 10 persen kasus diabetes merupakan jenis diabetes melitus tipe 1, dengan berbagai gejala dan penyebab.

Selain itu, jenis penyakit diabetes yang satu ini diketahui umumnya menyerang orang di bawah usia 30 tahun.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa diabetes melitus tipe 1 memang paling banyak diderita dialami oleh anak-anak dan remaja.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan SpA (K) FAAP FRCPI (Hon) mengatakan, prevalensi kasus DMT1 di Indonesia terus meningkat.

Dalam waktu sepuluh tahun terakhir, prevalensi Diabetes Melitus Tipe 1 di Indonesia meningkat tujuh kali lipat, dari 3,88 per 100 juta penduduk pada tahun 2000 menjadi 28,19 per 100 juta penduduk pada tahun 2010.

Sementara itu, prevalensi DMT1 atau diabetes melitus tipe 1 pada anak-anak dan remaja di Indonesia juga terus meningkat.

Jumlah populasi anak di Indonesia pada tahun 2018 diperkirakan mencapai 79 juta jiwa. 

Namun, IDAI mencatat ada 1.249 anak Indonesia yang terdiagnosis dengan Diabetes melitus Tipe-1 (DMT1) selama periode 2017-2019.

Jumlah anak DMT1 di Indoneisa dengan ketoasidosis diabetik (KAD) saat diagnosis tetap tinggi, yaitu pada tahun 2017, meningkat dari jumlah yang tercatat 63 persen pada 2015-2016. 

"Prevalensi nyata DMT1 pada anak-anak diprediksi menjadi lebih tinggi karena tingginya kemungkinan tidak terdiagnosis dan salah diagnosis," kata Aman dalam Penandatanganan Virtual Program Changing Diabetes in Children (CDiC) oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Novo Nordisk, Senin (30/8/2021).

Penyebab dan gejala diabetes melitus tipe 1

Penyebab diabetes melitus tipe 1 biasanya karena kerusakan autoimun sel beta pankreas.

Tidak hanya itu, selain kerusakan autoimun sel beta pankreas, DMT1 juga bisa disebabkan oleh mutasi gen dan faktor lingkungan.

Adapun, sejauh ini diketahui beberapa gejala diabetes melitus tipe 1 yang paling sering dialami penderitanya adalah sebagai berikut.

  • Sering kencing
  • Haus terus
  • Gampang lapar
  • Berat badan turun tanpa sebab jelas
  • Mudah lelah
  • Pandangan kabur
  • Suasana hati mudah berubah
  • Pada kasus yang berat, gejala diabetes melitus tipe 1 adalah hilang kesadaran atau koma

Aman berkata, Diabetes Melitus tipe 1 ini kerap kali tidak disadari oleh masyarakat, padahal sangat rentan dialami oleh anak-anak dan remaja, ataupun orang usia produktif di bawah 30 tahun.

Sehingga, para orang tua benar-benar harus mewaspadai dan mulailah untuk curiga terhadap berbagai gejala di atas.

Jika memiliki salah satu dari beberapa gejala diabetes melitus tersebut, segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter ahli.

Pengobatan diabetes melitus tipe 1

Aman menjelaskan, diabetes tipe 1 adalah penyakit kronis yang serius dan sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan. 

Oleh karena itu, penderita diabetes melitus tipe 1 perlu menggunakan suntikan insulin seumur hidup untuk mengontrol kadar gula darahnya.

"Mereka (pasien dengan DMT1) harus terus mengontrol kadar gula dalam tubuhnya dan juga melakukan suntik insulin secara rutin," ujarnya.

Pasien dengan diabetes melitus tipe 1 juga diminta untuk menjaga pola asupan makannya, serta melakukan olahraga secara rutin.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/02/070300123/mengenal-diabetes-melitus-tipe-1-dari-gejala-hingga-pengobatannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke