Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efektivitas Vaksin Covid-19 Turun 66 Persen terhadap Varian Delta, Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Studi yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian Delta turun hingga 66 persen.

Kendati demikian, para pakar kesehatan tetap menyarankan pentingnya vaksinasi untuk mencegah keparahan Covid-19 akibat infeksi virus corona dari berbagai varian, termasuk Delta.

Varian Delta yang telah dikategorikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahkan CDC, sebagai Variant of Concern (VOC) telah memberikan pukulan keras terhadap efektivitas vaksin Covid-19 yang ada saat ini.

Dilansir dari Live Science, Kamis (26/8/2021), studi baru yang dilakukan pada tenaga kesehatan menunjukkan bahwa persentase efektivitas vaksin Covid-19 telah turun sekitar 25 poin sejak varian Delta menjadi jenis virus corona yang dominan di Amerika Serikat.

Dalam studi yang dilakukan CDC, menemukan efektivitas vaksin terhadap infeksi Covid-19 menurun dari 91 persen sebelum muncul varian Delta, menjadi 66 persen, setelah varian virus corona ini muncul pada musim panas.

"Terlepas dari pengurangan moderat ini, pejabat kesehatan menekankan bahwa pengurangan dua pertiga yang berkelanjutan dalam risiko infeksi menggarisbawahi pentingnya dan manfaat berkelanjutan dari vaksinasi Covid-19," tulis para peneliti dalam studi baru ini.

Studi baru CDC yang menunjukkan penurunan efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian Delta tersebut telah dipublikasikan pada 24 Agustus 2021 di CDC journal Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR).

Makalah studi ini didasarkan pada informasi yang dikumpulkan pada lebih dari 4.000 tenaga kesehatan di enam negara bagian Amerika Serikat.

Di antaranya negara bagian Arizona, Florida, Minnesota, Oregon, Texas dan Utah. Data tersebut diambil dari pertengahan Desember 2020 hingga pertengahan Agustus 2021.

Selama masa studi, yakni sebelum dan setelah munculnya varian Delta, peneliti menemukan efektivitas vaksin Covid-19 terhadap infeksi adalah 80 persen.

Para tenaga kesehatan dalam studi ini, sebanyak 65 persen menerima vaksin Pfizer-BioNTech, 33 persen menerima vaksin Moderna dan 2 persen tenaga kesehatan menerima vaksinasi dari vaksin Johnson & Johnson.

Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka yang menunjukkan penurunan efektivitas vaksin Covid-19 setelah munculnya varian Delta, harus ditafsirkan dengan hati-hati.

Sebab, efektivitas vaksin Covid-19 juga dapat menurun seiring meningkatnya waktu sejak orang divaksinasi. Artinya, kekebalan orang mungkin sedikit berkurang seiring berjalannya waktu, bukan hanya sebagai akibat dari varian baru virus corona.

Efektivitas vaksin dan keparahan Covid-19

Selain mengamati efektivitas vaksin terhadap varian Delta, studi ini juga tidak memeriksa tingkat keparahan infeksi.

Kendati demikian, dalam studi kedua yang dilakukan CDC, yang juga diterbitkan di MMWR, telah memeriksa tingkat keparahan Covid-19.

Studi tersebut dilakukan dengan melihat tingkat rawat inap di antara pasien Covid-19 yang telah divaksinasi dan tidak yang ada di rumah sakit di Los Angeles.

Dalam studi kedua ini, subjek penelitian yang diamati yakni lebih dari 43.000 infeksi Covid-19 di antara penduduk LA, dari 1 Mei hingga 25 Juli 2021.

Peneliti menemukan bahwa 71,4 persen infeksi terjadi di antara orang atau pasien Covid-19 yang tidak atau belum menerima vaksin virus corona.

Sementara itu, sebanyak 25,3 persen infeksi terjadi pada orang yang telah divaksinasi lengkap, dan 3,3 persen infeksi pada orang yang belum menerima vaksinasi lengkap.

Pada akhir periode penelitian, tingkat infeksi Covid-19 di antara orang yang tidak divaksinasi hampir 5 kali lebih tinggi, dan tingkat rawat inap hampir 30 kali lebih tinggi, dibandingkan pada kelompok orang yang divaksinasi penuh.

Para peneliti juga menulis, data tingkat infeksi dan rawat inap ini menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 efektif melindungi terhadap infeksi SARS-CoV-2 dan Covid-19 yang parah, sejak munculnya varian delta dan peningkatan kasus Covid-19 akibat varian virus corona ini.

"Upaya untuk meningkatkan vaksinasi Covid-19, bersinergi dengan strategi pencegahan lainnya, sangat penting untuk mencegah rawat inap dan kematian akibat Covid-19," saran penulis.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/26/110200323/efektivitas-vaksin-covid-19-turun-66-persen-terhadap-varian-delta-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke