Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Muncul Besok, Ini Alasan Bulan Purnama Juni Dijuluki Strawberry Full Moon

KOMPAS.com - Bulan purnama adalah salah satu fenomena langit yang sangat sering terjadi bahkan hampir setiap bulan sepanjang tahun, tetapi selalu tetap menarik untuk dapat diamati.

Namun, uniknya bersamaan dengan kejadiannya, akan ada istilah yang muncul untuk menyebutkan bulan purnama itu. 

Seperti bulan purnama yang akan terjadi pada malam besok, Kamis (24/6/2021) yang dijuluki bulan purnama stroberi atau Strawberry Full Moon.

Mengapa disebut Bulan Purnama Stoberi (Strawberry Full Moon)?

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan, dalam almanak petani (farmer almanac), tiap-tiap bulan purnama memiliki nama.

Penamaan ini didasarkan pada jatuhnya musim sebuah tumbuhan atau fenomena alan yang sedang terjadi. Sehingga, penamaannya pun setiap wilayah berbeda-beda.

"Nah untuk bulan Juni ini purnamanya disebut purnama stroberi karena di belahan bumi utara khususnya Eropa dan Amerika Serikat, saat ini buah stroberi sudah matang dan siap untuk dipetik," kata Andi kepada Kompas.com, Rabu (23/6/2021).

Strawberry full moon adalah istilah yang diambil dari hikayat atau cerita tradisi dari suku-suku asli Amerika.

Hal ini juga dijelaskan oleh, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan, Emanuel Sungging.

Menurut Emanuel, masyarakat suku bangsa Amerika adalah yang pertama mengenalkan sebutan bulan purnama stroberi atau strawberry fool moon ini.

"Strawberry full moon, itu sebetulnya bulan purnama biasa, dan istilah strawberry itu dari tradisi," kata Emanuel dalam pemberitaan Kompas.com (6/6/2020).

Hal ini dikarenakan adanya bulan purnama pada bulan Juni yang menjadi penanda waktu tahun untuk mengumpulkan buah stroberi yang sudah matang dan siap untuk dipetik.

"Itu juga bertepatan dengan puncak musim panen stroberi," jelasnya.

Ternyata, bulan purnama yang terjadi di bulan Juni setiap tahunnya ini tidak hanya diberi atau dikenal dengan istilah Strawberry full moon saja.

Fenomena purnama di bulan Juni juga dikenal dengan hot moon atau bulan panas.

Ini dikarenakan pada bulan Juni di belahan utara, Bumi tepatnya berada di garis balik utara yaitu 23,5 derajat lintang utara.

Bahkan, ditambahkan Emanuel, bulan purnama yang hadir pada bulan Juni ini juga memiliki istilah penyebutan lainnya, di antaranya disebut dengan bulan mawar penuh dan bulan madu penuh.

Emanuel menegaskan, penamaan atau istilah yang digunakan tersebut intinya adalah sama, yaitu merujuk pada bulan purnama di bulan Juni.

Hanya saja, perbedaan istilah itu terjadi karena berbeda suku ataupun tradisi yang hadir bersamaan ketika bulan purnama itu terjadi.

"Itu hanya nama-nama kiasan dari tradisi negara Barat, karena biasanya bulan Juni itu kan awal musim panas atau summer, ada mawar, ada lebah madu, dan lain-lain," tegasnya.

Untuk diketahui, Anda dapat menyaksikan fenomena bulan purnama atau strawberry full moon mulai saat sebelum Matahari terbenam dari arah timur-tenggara (24 Juni 2021).

Kemudian berkulminasi keesokan harinya (25 Juni) sekitar tengah malam di arah selatan dan terbenam setelah terbit Matahari di arah barat-barat daya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/23/190000623/muncul-besok-ini-alasan-bulan-purnama-juni-dijuluki-strawberry-full-moon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke