Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peneliti Temukan Fosil Mamalia Darat Terbesar di Dunia, Seperti Apa?

KOMPAS.com - Peneliti berhasil menemukan tengkorak hewan berusia 26,5 juta tahun di barat laut China.

Tengkorak tersebut rupanya diidentifikasi sebagai badak purba raksasa, salah satu mamalia terbesar yang pernah hidup di daratan planet ini.

Fosil ini terawetkan dengan sangat baik. Setelah analisis mendalam, para ilmuwan kemudian menamakannya Paraceratherium linxiaense, spesies keenam dari genus badak tak bertanduk yang ditemukan di Eurasia.

Paraceratherium merupakan subfamili dari keluarga super Rhinocerotoidea, yang termasuk dalam badak modern.

Mengutip Science Alert, Jumat (18/6/2021) sulit untuk menyimpulkan ukuran pasti binatang ini hanya berdasarkan dari tengkoraknya saja. Tetapi fosil Paraceratherium lainnya menunjukkan, bahwa semasa hidupnya mahluk tersebut setinggi 4,8 meter atau seukuran jerapah modern.

Sayang, ketiadaan fosil lengkap membuat peneliti kesulitan menjabarkannya. Tapi dari perkiraan, Paraceratherium linxiaense memiliki berat bervariasi mulai dari 11 hingga 20 ton.

Selain itu, meski tak memberikan dimensi objektifnya, peneliti berpikir kalau P. linxiaense bisa jadi merupakan badak raksasa terbesar dalam genusnya.

Lebih lanjut, dibandingkan dengan fosil badak raksasa lainnya yang ditemukan, spesies yang baru ditemukan ini memiliki batang hidung yang relatif pendek dan leher yang panjang, dengan rongga hidung yang lebih dalam.

Bentuk tubuh P. linxiaense juga berbeda dengan badak modern. Mereka tak memiliki cula dan lebih menyerupai tapir.


Jejak fosil membuat para ilmuwan juga berpikir, badak raksasa pernah bermigrasi dari Dataran Tinggi Mongolia, ke barat laut Cina dan Kazakhstan, dan turun ke Pakistan, kemungkinan melalui Tibet.

Saat badak raksasa itu hidup, dataran tinggi Tibet kemungkinan masih berupa hutan dan lanskap terbuka.

Dalam lingkungan seperti itu, badak raksasa tak akan kesulitan menemukan volume besar daun dan semak belukar yang harus mereka makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh raksasa mereka.

"Temuan ini meningkatkan kemungkinan bahwa badak raksasa bisa melewati wilayah Tibet sebelum menjadi dataran tinggi seperti sekarang ini. Dari sana, badak kemudian mencapai anak benua India-Pakistan di zaman Oligosen, di mana spesimen badak raksasa lainnya telah ditemukan," tulis para peneliti dalam studinya.

Selama 11 juta tahun, P. linxiaense diperkirakan hidup di Bumi. Namun tak ada yang tahu apa yang menjadi penyebab kepunahan mereka.

Studi ini dipublikasikan di Communications Biology.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/18/193000023/peneliti-temukan-fosil-mamalia-darat-terbesar-di-dunia-seperti-apa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke