Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tapir Betina Masuk ke Kolam Ikan di Pekanbaru, Hewan Apa Itu?

KOMPAS.com- Seekor tapir betina membuat heboh warga di Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (20/4/2021). Tapir tersebut diketahui masuk ke dalam kolam ikan.

Tapir masuk kolam ikan di Pekanbaru itu kemudian berhasil dievakuasi tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (21/4/2021), Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan, satwa langka yang dilindungi itu diperkirakan berusia sekitar 10 tahun.

"Tim kita telah berhasil mengevakuasi seekor tapir dari kolam ikan sekitar pukul 18.45 WIB. Hasil pemeriksaan ditemukan luka-luka pada kaki dan kepala," kata Suharyono.

Selanjutnya, setelah membuat heboh warga setempat, tapir betina tersebut dititipkan sementara di Lembaga Konservasi Kasang Kulim di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, karena keterbatasan kandang di klinik satwa BBKSDA Riau.

Lalu, apa itu tapir?

Tapir adalah mamalia besar yang fisiknya menyerupai babi, dengan moncong mirip trenggiling, dilansir dari Live Science.

Pada kenyataannya, tapir bukan kedua hewan tersebut, dan hewan ini justru lebih erat hubungannya dengan kuda dan badak.

Kata 'tapir', menurut Kebun Binatang San Diego, berasal dari bahasa asli Brasil, yang artinya 'tebal'.

Di Indonesia, tapir adalah salah satu satwa dilindungi dan habitatnya sebagian besar berada di Pulau Sumatera.

Anatomi tubuh tapir

Selain fisiknya mirip babi dan moncongnya mirip trenggiling, ukuran tubuh tapir seperti keledai, dengan kaki dan ekor yang pendek, mirip kuda nil.

Struktur tubuhnya, tapir memiliki mata dan telinga yang kecil, serta hanya terdiri dari empat jari pada setiap kaki depan, dan tiga jari pada setiap kaki belakang.

Ciri khas yang menonjol dari hewan ini adalah moncongnya. Bentuk moncong tapir sangat fleksibel seperti belalai gajah. Namun, batang hidung atau moncong tapir ini sebenarnya adalah bibir dan hidung atas.

Fungsi moncong tapir tak jauh berbeda dengan gajah. Sebab, dengan belalai pendeknya, tapi bisa mengambil sesuatu, misalnya untuk mengambil makanan, memetik buah dan pohon dati pohon, menurut National Geographic.

Saat merasa terancam, seperti dikutip dari laman Kebun Binatang San Diego, tapir akan menenggelamkan diri ke di sungai dan menggunakan moncongnya untuk bernapas, seakan seperti sedang snorkeling.

Ada lima spesies tapir di dunia, dan ukurannya realtif sama.

  1. Tapirus bairdii: Tapir Baird
  2. Tapirus indicus dan Acrocodia indica: Tapir Asia
  3. Tapirus kabomani: Tapir Kabomani
  4. Tapirus pinchaque: Tapir berbulu, Tapir gunung
  5. Tapirus terrestris: Tapir Brasil, Tapir Amerika Selatan, Tapir dataran rendah

Ukuran tubuh Tapirdae, berkisar dari 74-107 cm, dari kaki ke bahu, dengan berat tubuh antara 227-363 kg. Spesies tapir terbesar yakni Malaya tapir, yang dapat tumbuh hingga berat 363 kg.

Habitat tapir

Sebagian besar tapir hidup di Amerika Selatan, dari Meksiko selatan hingga Venezuela, Brasil dan Paraguay.

Tapir juga merupakan hewan khas lingkungan tropis di Asia, yakni di Burma, Thailan, Malaysia dan Sumatera, Indonesia.

Kebanyakan tapir hidup di daerah yang memiliki sumber air yang baik, termasuk hutan, hutan hujan, pegunungan dan padang rumput.

Tapir termasuk hewan herbivora, yakni pemakan tumbuh-tumbuhan, seperti buah dan sayur. Selain itu, tapir juga termasuk makhluk sosial, yang mana sering berkumpul bersama kelompoknya.

Masa subur tapir dalam berkembang biak, masa kehamilannya relatif lama yakni 13 bulan. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) tapir hanya melahirkan satu bayi pada satu waktu.

Sebuah makalah yang dipublikasikan pada tahun 2013 di Journal of Mammology mengumumkan bahwa spesies tapir baru telah ditemukan di Brasil dan Kolombia, yakni tapi Kabomani.

Meskipun keberadaan tapir ini telah diketahui oleh suku-suku setempat. Tapir Kabomani dikatakan mamalia terbesar yang ditemukan dalam 100 tahun, menurut Hari Tapir Dunia.

Status konservasi tapir

Kendati demikian, sejak pengumuman tersebut, telah terjadi banyak perdebatan tentang apakah tapir Kabomani adalah spesies baru atau hanya salah identifikasi tapir remaja Brazil.

Kelompok Spesialis Tapir IUCN belum menyatakan tapir Kabomani sebagai 'unit konservasi yang penting', dan spesies yang diusulkan belum menerima kategorisasi dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN.

Namun, empat spesies tapir lainnya, telah masuk dalam daftar merah IUCN.

Tapir gunung dan tapir Baird terdaftar sebagai hewan yang terancam punah karena populasinya mungkin telah menurun lebih dari 50 persen dalam tiga generasi terakhir.

Selain itu, diperkirakan juga bahwa mereka akan mengalami penurunan masa depan lebih dari 50 persen dalam tiga generasi mendatang.

Tapir Asia, termasuk spesies tapir dari Indonesia, juga tergolong terancam punah karena perkiraan penurunan populasinya lebih dari 50 persen dalam tiga generasi berikutnya. Hampir punahnya mereka karena hilangnya habitat.

Hilangnya habitat, juga membuat tapir Brasil terdaftar sebagai spesies yang rentan karena penurunan populasi yang diperkirakan sedikit lebih besar dari 30 persen dalam tiga generasi terakhir.

IUCN juga memperkirakan bahwa laju penurunan saat ini dapat berlanjut hingga tiga generasi berikutnya, yakni 33 tahun.

Tapir adalah mamalia besar paling primitif di dunia. Mereka sudah ada selama 20 juta tahun dan hanya sedikit berubah. Rekaman fosil tapir pertama ditemukan dari periode Oligosen Awal (65,5 juta hingga 23 juta tahun yang lalu).

Fosil nenek moyang tapir telah ditemukan di setiap benua kecuali Antartika. Tapir bahkan hidup di California Selatan sekitar 10.000 tahun yang lalu.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/21/190200923/tapir-betina-masuk-ke-kolam-ikan-di-pekanbaru-hewan-apa-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke