KOMPAS.com - Tak bisa dipungkiri, penyakit kanker di Indonesia masih menjadi salah satu penyakit dengan angka kematian tertinggi. Oleh sebab itu, ahli ingatkan pentingnya mengenali faktor risiko kanker dan deteksi dini kanker dengan skrining.
Data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, di mana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker.
Data tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.
Maka dari itu, penting sekali untuk melakukan pencegahan dan memahami faktor risiko kanker sedini mungkin.
Pencegahan dapat dilakukan dengan rutin melakukan skrining kanker agar dapat dideteksi dan mendapatkan penanganan pada stadium awal.
Kanker seringkali tak bergejala pada stadium awal. Namun, jika sudah berada pada stadium akhir, ini akan sangat sulit untuk ditangani. Lalu, apa saja faktor risiko dari berbagai jenis kanker?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Imelda Maria Loho, Sp.PD, menjelaskan hal ini dalam webinar yang diselenggarakan RSPI bertajuk Pemeriksaan Kesehatan Berkala, (9/4/2021)
Dr. Imelda menjelaskan lebih lanjut tentang faktor-faktor risiko kanker pada orang dalam keadaan tertentu yang perlu waspada dan segera melakukan skrining kanker sebagai berikut.
1. Kanker Paru
Skrining kanker wajib dilakukan setiap 3 tahun sekali pada kelompok pasien yang memiliki faktor risiko tinggi dengan riwayat merokok, yakni dari usia lebih dari 40 tahun dengan riwayat merokok lebih dari 30 tahun.
Selain itu, pada orang yang berhenti merokok dalam kurun waktu 15 tahun atau usia lebih dari 50 tahun dengan riwayat merokok lebih dari 20 tahun dan dengan faktor risiko berikut.
2. Kanker payudara
Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan skrining, yang dilakukan jika Anda berusia 50-70 tahun dengan dua pilihan skrining yaitu periksa payudara sediri (SADARI) dan mammografi yang dilakukan setiap 2 sampai 3 tahun.
Berikut pasien berisiko kanker payudara.
3. Kanker serviks
Skrining harus dilakukan jika Anda berusia 21-65 tahun dengan tiga pilihan skrining yaitu pap smear, IVA test dan test HPV DNA setiap 3 sampai 5 tahun. Kanker serviks berisiko pada pasien sebagai berikut.
4. Kanker kolorektal
Skrining harus dilakukan jika Anda berusia 21-65 tahun empat pilihan skrining yaitu colok dubur, pemeriksaan tinja (FOBT), koloskopi dan CT kolonografi. Kanker kolorektal berisiko pada pasien yang :
Sebagai langkah pencegahan, cek kesehatan secara rutin dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan sekaligus mendeteksi faktor risiko kanker sejak dini.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/09/190200223/pentingnya-kenali-faktor-risiko-kanker-dan-deteksi-dini-dengan-skrining