Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berumur Lebih dari 12.000 Tahun, Patung Kayu Ini Jadi yang Tertua di Dunia

KOMPAS.com - Tak banyak catatan arkeologis yang tersisa dari masa lalu. Mulai dari kulit, kain, kayu, semuanya tak bertahan lama dan hilang seiring dengan perjalanan waktu.

Namun, The Shigir Idol adalah pengecualian sekaligus keajaiban.

Patung figuratif kayu menyerupai topeng ini ditemukan di lingkungan asam antimikroba rawa gambut Shigir di Pegunungan Ural di Rusia dalam kondisi baik, meski telah berumur ribuan tahun.

Tetapi peneliti kembali menemukan hal mengejutkan lain dari patung tersebut. Shigir Idol ternyata lebih tua dari perkiraan sebelumnya, bahkan lebih tua dari Stonehenge.

Mengutip Science Alert, Rabu (24/3/2021) patung kayu tersebut pertama kali ditemukan pada 1890 dan dianggap sebagai barang aneh.

Beberapa penanggalan radiokarbon untuk mengetahui umur patung tersebut telah dilakukan. Pada 1990-an peneliti menduga jika Shigir Idol berusia sekitar 9750 tahun.

Lalu, pada 2018 dilakukan penanggalan radiokarbon lagi dan menemukan bahwa artefak itu berusia hampir 11.600 tahun.

Kini, arkeolog Thomas Terberger dari Universitas Gottingen, Jerman, Mikhail Zhilin dari Institut Arkeologi RAS, Rusia, dan Svetlana Savchenko dari Museum Regional Sverdlovsk, Rusia menganalisis ulang beberapa hasil penanggalan radiokarbon.

Temuan mereka adalah bahwa patung berusia lebih tua dari penanggalan-penanggalan radiokarbon yang dilakukan sebelumnya.

Kayu yang digunakan untuk memahat patung tersebut berusia sekitar 12.250 tahun. Sementara karena Shigir Idol dibuat dari batang pohon larch dengan 159 cincin pertumbuhan, maka itu menunjukkan bahwa patung itu sendiri diukir sekitar 12.100 tahun yang lalu atau sekitar 500 tahun lebih awal dari analisis tahun 2018.

Temuan tersebut juga menunjukkan jika patung diukir pada akhir Zaman Es Terakhir dan awal Holosen. Sebagai perbandingan, Stonehenge diperkirakan dibangun 5000 tahun yang lalu.

"Patung diukir selama era perubahan iklim yang hebat ketika hutan awal menyebebar di glasial akhir yang lebih hangat hingga Eurasia pasca-glasial," kata Terberger kepada The New York Times.

Hal tersebut kemudian terlihat pada desain seni yang orang-orang ciptakan pada masa itu.

Kemungkinan sebagai cara untuk membantu orang memahami lingkungan menantang yang mereka temui.

Meskipun peneliti belum mengetahui secara pasti untuk apa Shigir Idol digunakan, keberadaannya menunjukkan apresiasi untuk seni dan keahlian orang-orang pemburu-pengumpul pada zaman itu.


Orang-orang yang menciptakannya tampaknya memiliki apresiasi terhadap simbol juga mempunyai ketrampilan membentuk dan mengukir kayu.

Lebih lanjut para peneliti berpendapat orang-orang pemburu-pengumpul yang menghuni pegunungan Ural selama periode Mesolitikum menjalani kehidupan spiritual yang kaya dan kompleks, dan bahwa, sangat sedikit dari benda-benda seni mereka yang selamat dari kerusakan waktu.

"Kami harus menerima bahwa pemburu-pengumpul memiliki ritual yang kompleks dan mampu mengekspresikan ide dan seni yang sangat canggih," kata Terberger.

Selanjutnya peneliti berharap dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai artefak-artefak kayu mengingat ada banyak rawa gambut yang tersebar di seluruh Ural, yang kemungkinan menyimpan artefak kayu berusia ribuan tahun.

Namun sebagian besar memang masih belum dijelajahi karena ekspedisi penggalian mahal dan memakan waktu. Jadi rahasia apa pun di kedalaman gelap kemungkinan akan tetap seperti itu untuk beberapa waktu mendatang.

Penelitian ini telah dipublikasikan di Quaternary International.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/25/090300023/berumur-lebih-dari-12.000-tahun-patung-kayu-ini-jadi-yang-tertua-di-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke