Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Video Cabai Rawit Tampak Seperti Dicat, Begini Saran Ahli untuk Membedakannya

Seperti video yang diunggah oleh akun sosial media Facebook @Agung Emfet Putra Blambangan, lima hari yang lalu.

Hal ini dicurigai karena saat cabai rawit itu akan di masak, ternyata bentuknya justru berubah seolah cabai rawit itu berlumur cat.

Agung yang berasal dari Banyuwangi ini dalam postingannya juga menuliskan "Ati2 geh seng seneng lombok".

Kehebohan ini ternyata di-repost ulang oleh akun Instagram @lambe_turah dengan caption "waaah kalo beneran bahaya nehhh....".

Lantas mungkinkah cabai rawit diberikan pewarna tambahan cat dan apa dampaknya bagi konsumen yang memakannya?

Menjawab persoalan tersebut, pakar toksiologi kimia, Dr.rer.nat (doktor ilmu sains) Budiawan mengatakan, hal itu sangat mungkin dilakukan.

"Bisa saja cabai itu dicat, terutama cat semprot atau cat pilox," kata Budi kepada Kompas.com, Selasa (23/3/2021).

Kendati demikian, Budi menegaskan bahwa sebenarnya warna cabai rawit yang alami dan yang diberi pewarna sintetik (tambahan) sangat bisa dibedakan.

Menurut Budi, secara organoleptis atau uji panca indra, Anda dapat dengan mudah membedakan pewarna sintetik ini, karena memiliki kecenderungan warnanya yang mencolok atau terang dan kaku.

Selain itu, cabai dengan pewarna tambahan juga biasanya dapat mengelupas, terutama dalam kondisi kering, dengan hanya digosok menggunakan jari ataupun pelarut kimia.

Contoh pelarut kimia yang dapat mengetes cabai dengan pewarna sintetik adalah aseton atau alkohol absolut, bensin, dan bahan bakar minyak.

"Sedang warna alami tidak terjadi demikian," ujarnya.

Bahan cat merupakan zat kimia asing atau xenobiotika dan prinsipnya tubuh manusia tidak memerlukan bahan kimia tersebut.

"Tentu akan berisiko bagi kesehatan, terutama tergantung komposisi kimia dalam cat tersebut," ujarnya.

Apalagi, banyak sekali kandungan zat berbahaya yang bisa ada di berbagai produk cat, seperti pewarna dintetik (gil diazo), logam berat toksik, atau media pelarutnya.

"Aktivitas tersebut termasuk missusse atau penyalahgunaan bahan kimia dan amat sangat berisiko bagi tubuh manusia," tegasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/23/183000423/viral-video-cabai-rawit-tampak-seperti-dicat-begini-saran-ahli-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke