Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wahana Starship Milik SpaceX Berhasil Mendarat, tapi Langsung Meledak

KOMPAS.com - Hari Rabu (3/3/2021), perusahaan SpaceX milik Elon Musk meluncurkan penerbangan Starship ke ketinggian baru.

Starship merupakan pesawat luar angkasa impian Elon Musk yang diharapkan bisa meroket ke Mars.

Dalam peluncurannya, wahana Starship yang dinamai Serial Number 10 (SN10) berhasil mendarat dengan mulus di Boca Chica, Texas, dekat Brownsville.

Dilansir BBC, Jumat (5/3/2021), SN10 cukup berhasil dalam pendaratan dan bernasib beda dengan pendahulunya SN8 dan SN9 yang jatuh menabrak tanah.

Namun itu bukan akhir dari uji coba ini. Pasalnya, kendaraan luar angkasa generasi maju ini mengalami masalah beberapa menit usai mendarat.

Kaki-kaki SN10 tak dapat menopang roket. Api kemudian menyala di sekitar pangkalan dan delapan menit kemudian SN10 meledak di landasan pendaratan.

Lepas landas, berhasil mendarat, hingga meledak

Dilansir New York Post, Rabu (3/3/2021), SN10 yang tidak berawak mengudara setelah matahari terbenam. SN10 naik secara vertikal dengan dorongan tiga mesin Raptor berbahan bakar metana.

Ekstreior baja tahan karatnya berubah menjadi ungu saat ada di ketinggian target sekitar 10 kilometer. Namun, kendaraan kemudian mulai menukik secara horizontal dan mengarah kembali ke tanah.

Penurunan ini, yang dikendalikan oleh sayap besar di kedua ujung kendaraan, dimaksudkan untuk mensimulasikan bagaimana Starship masa depan yang operasional akan memasuki kembali atmosfer Bumi dari jalur orbit, dengan menghadirkan area permukaan yang besar ke arah perjalanan untuk menghilangkan kecepatan.

Wahana itu seharusnya melakukan transisi kembali ke konfigurasi tail-down, atau bagian ekor yang turun ke bawah, sebelum mencapai permukaan.

SN8 dan SN9 gagal melakukan hal itu. Kedua kendaraan tersebut tidak dapat mengadopsi pengarahan orientasi yang benar serta pengurangan kecepatan.

Namun, SN10 mampu melakukannya dengan benar, dan melambat dengan cepat sambil mendarat di atas bantalan beton.

Kontribusi besar untuk kesuksesan ini tidak diragukan lagi adalah keputusan kali ini untuk menyalakan kembali ketiga Raptor sebelum pendaratan, yang sekaligus memastikan setidaknya dua mesin tersedia untuk memberikan daya dorong pengereman yang diperlukan.

"Kali ketiga memang yang untung," kata John Insprucker, komentator webcast SpaceX.

Tapi semuanya tidak sempurna. SN10 mulai bersandar. Kakinya yang tebal yang dipasang saat mendarat roboh.

Dan saat selang air mencoba memadamkan api di dasar kendaraan itu, tiba-tiba selang itu melompat ke atas dan meledak.

Kebocoran di tangki propelan mungkin menyebabkan ledakan.

Tiga jam sebelumnya, lepas landas SN10 dibatalkan hanya sepersekian detik sebelum menghitung mundur.

Saat itu, mesin yang sudah dinyalakan kemudian dimatikan ketika komputer di kapal Starship mendeteksi terlalu banyak dorongan dari salah satu mesin.

Para ahli memutuskan masalahnya tidak besar. Mereka kemudian menyesuaikan perangkat lunak, mengisi bahan bakar roket, dan mencoba lepas landas lagi pada 18.15 waktu setempat.

Starship bagi SpaceX

SpaceX membayangkan Starship sebagai pengganti roket Falcon.

Kendaraan ini melakukan misi secara berkelanjutan - berawak dan tidak berawak - untuk badan antariksa Amerika Serikat (NASA), militer Amerika, dan kepentingan komersial lainnya.

Tetapi CEO Elon Musk mengatakan, Starship, yang membentang setinggi 50 meter itu, akan melakukan semuanya, secara lebih megah dan lebih baik - dengan mengorbit satelit dan membawa penumpang, baik di sekitar Bumi maupun ke tujuan luar angkasa seperti Bulan dan Mars.

Dia bahkan sudah menjanjikan perjalanan turisme ke Bulan pada tahun 2023 kepada miliarder ritel mode online Jepang, Yusaku Maezawa.

Maezawa akan melakukan perjalanan dengan Starship bersama delapan orang lainnya, dan membuka lamaran pekan ini untuk siapa saja yang mungkin tertarik untuk bergabung dengan usaha "dearMoon" miliknya.

Perakitan prototipe lain dari SpaceX

SpaceX sudah memiliki sejumlah prototipe lain dalam berbagai tahap perakitan di Boca Chica, yakni hingga SN19 saat ini.

Starship pada akhirnya akan diluncurkan di atas penyokong yang disebut Super Heavy. Ini juga sedang dibangun di Boca Chica.

Ini barangkali akan menampilkan 28 Raptor, menghasilkan lebih dari 70 meganewton daya dorong - atau sekitar dua kali lipat dari roket Apollo Saturn 5 yang perkasa, yang mengirim manusia ke Bulan.

Jika digabungkan, kedua bagian dari sistem SpaceX baru - Starship dan Super Heavy - akan berdiri setinggi 120 meter di landasan peluncuran.

Kedua elemen tersebut dirancang agar dapat digunakan kembali sepenuhnya, dan menghasilkan daya pendorong di akhir setiap misi.

SpaceX berharap Starship dapat terlibat dalam kembalinya NASA ke Bulan dalam dekade ini.

Starship saat ini bersaing dengan sejumlah perusahaan kedirgantaraan lainnya untuk menyediakan sistem pendaratan yang membawa astronot melandas di permukaan bulan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/05/190300823/wahana-starship-milik-spacex-berhasil-mendarat-tapi-langsung-meledak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke