Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Penyakit yang Sering Muncul di Musim Hujan, Flu hingga Leptospirosis

KOMPAS.com - Indonesia saat ini berada di puncak musim hujan. Dalam kondisi seperti ini, berbagai potensi penyakit dapat timbul dan kita perlu mewaspadainya.

"Potensi kita terjangkit penyakit di musim hujan dan banjir cukup besar, karena saat musim hujan sistem imun kita cenderung berkurang. Ini akibat aktivitas yang terbatas dan cuaca yang membuat kita malas sehingga menghambat untuk berolahraga,” ujar dr. Alex Ranuseto, Sp.PD. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Betang Pambelum (Palangkaraya).

Menurut dr Alex, penyakit yang berpotensi timbul saat musim hujan dan banjir adalah flu (influensa), demam berdarah, malaria, diare, hepatitis A, demam tifoid (infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh salmonella typhi), dan leptospirosis.

Salah satu penyakit yang paling banyak menyebar saat musim hujan adalah penyakit yang ditularkan nyamuk.

Alex menambahkan, kasus penyakit karena nyamuk bertambah di musim hujan karena adanya genangan air.

Genangan air menjadi indukan nyamuk selama musim hujan dan banjir dan menjadi media penularan yang mudah dan cepat untuk penyakit leptospirosis (infeksi yang disebabkan oleh hewan).

Ditambah lagi, bila sudah terjangkit penyakit yang berhubungan dengan musim hujan dan tertular Covid-19, kondisi kesehatan dapat dipastikan makin memburuk.

"Tentu saja bila seseorang telah terjangkit salah satu penyakit musim hujan kemudian terinfeksi Covid-19, akan menjadi lebih berat prognosis (perkembangan penyakit) yang dideritanya,” ujar dr. Alex dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Untuk itu, masyarakat perlu berhati-hati terhadap dampak terburuk penyakit-penyakit yang diderita seseorang selama musim hujan dan banjir tersebut.

Alex mengimbau agar masyarakat memahami gejala-gejala yang muncul selama musim hujan dan banjir:

1. Flu (influensa)

Gejala flu mulai dari keluhan demam, batuk, pilek, radang tenggorok, hingga potensi terjadi pneumonia (radang paru akut) yang bisa menyebabkan kematian.

2. Demam berdarah

Gejala awal DBD mirip dengan influenza yang disebut sebagai flu-like syndrome, yaitu kumpulan gejala penyakit yang mirip dengan influenza yang khas dengan keluhan demam tinggi secara terus menerus baik siang maupun malam disertai dengan munculnya perdarahan di kulit hingga perdarahan yang menyebabkan syok dan kematian.

3. Malaria

Gejala penyakit malaria yang khas (disebut sebagai TRIAS malaria) muncul berupa demam tinggi, menggigil, dan diakhiri dengan banyak keringat.

Demam pada malaria memiliki berbagai tipe yang khas dan berbeda-beda tergantung dengan penyebab malaria itu sendiri.

Dampak terburuk dari malaria adalah anemia gravis (anemia yang cukup berat), kerusakan sel otak (falciparum), dan kematian karena kegagalan multi organ.

4. Diare

Diare pada musim hujan sering disebabkan karena konsumsi makanan dan minuman yang kurang bersih dan terkontaminasi bakteri, virus, atau jamur.

Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya namun bila sampai tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan dehidrasi berat, syok, dan kematian.

5. Hepatitis A

Hepatitis A merupakan penyakit akibat peradangan hati akibat virus hepatitis A.

Penyakit ini akan menyebabkan keluhan flu-like syndrome yang diikuti dengan badan kuning.

Penyakit hepatitis A bisa sembuh dengan sendirinya namun bila tidak diobati bisa juga menyebabkan gagal hati akut yang berakibat kematian.

6. Demam tifoid

Penyakit demam tifoid ini sering disebut sebagai penyakit tipes yang masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi.

Penyakit ini menyebabkan demam berhari-hari atau lebih dari 2 minggu yang khas muncul pada sore hari disertai sakit kepala, keluhan saluran cerna berupa diare, sakit perut, dan perdarahan saluran cerna.

Bila tidak segera diobati, demam tifoid bisa menyebabkan bocornya usus, peritonitis (peradangan pada lapisan tipis pada dinding perut), sepsis (infeksi akibat sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali), radang otak, pneumonia, dan kematian.

7. Leptospirosis

Penyakit leptospirosis dibawa oleh hewan pengerat, anjing, sapi kuda, kelelelawar, dan lain sebagainya.

Alex menjelaskan, penyakit ini ditularkan melalui kencing hewan-hewan tersebut yang ada di genangan air dan masuk melalui luka terbuka di kulit.

Gejala penyakit leptospirosis antara lain demam tinggi, khas penyakit otot-otot terutama betis yang nyeri dan pegal, serta mata merah yang khas.

"Penyakit ini sering meyebabkan gagal organ bila tidak segera diterapi dan dapat menyebabkan kematian," kata Alex.

Alex menyarankan agar setiap masyarakat selalu menggunakan jas hujan atau payung ketika hujan karena kondisi imun yang kurang baik akan mempermudah seseorang terkena penyakit influenza ketika hujan.

“Semua aktivitas yang terkontak langsung antara kulit yang terbuka atau terluka dengan genangan atau tanah basah tanpa alat pelindung seperti sepatu boot dan sarung tangan akan menyebabkan seseorang terkena penyakit leptospirosis,” ujar dr. Alex Ranuseto,Sp.PD.

Makan-makanan yang kurang terjaga kebersihannya atau dicuci dengan air yang kurang bersih dan terkontaminasi bakteri, virus, atau jamur akan menyebabkan diare, penyakit tipes, serta hepatitis A, dan berbagai penyakit lainnya.

Dia menambahkan, tidur tidak menggunakan kelambu atau obat nyamuk gosok serta sering bergadang di luar rumah dapat meningkatkan risiko tergigit dan terinfeksi nyamuk malaria.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/02/03/090000623/7-penyakit-yang-sering-muncul-di-musim-hujan-flu-hingga-leptospirosis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke