Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Reptil Terkecil di Dunia Ditemukan di Madagaskar, Seperti Apa?

KOMPAS.com - Peneliti telah menemukan bunglon dengan ukuran yang sangat kecil di Madagaskar Utara.

Peneliti meyakini jika bunglon tersebut merupakan reptil terkecil yang pernah ditemukan di Bumi.

Menurut peneliti tak mudah untuk menemukan bunglon yang diberi nama Brookesia nana ini. Pencarian harus dilakukan pada malam hari, saat bunglon bertengger di dahan di atas lantai hujan.

Peneliti bahkan mengandalkan pemandu lokal yang memiliki keahlian menemukan spesies yang sulit ditemukan. Tapi, semua kesulitan itu terbayar setelah peneliti mendapati B.nana.

Peneliti menyebut jika spesies betina B.nana hanya berukuran sekitar 7 cm yang diukur dari moncong hingga anus. Tapi jangan keburu terkejut dahulu sebelum melihat penampakan si jantan.

Tubuh jantan rupanya jauh lebih kecil dari betina, hanya berukuran kurang dari 1 cm termasuk ekornya.

Menariknya, B.nana jantan memiliki alat kelamin yang sangat besar, sebanding dengan ukuran tubuhnya.

"Jantan membutuhkan alat kelamin yang relatif besar supaya berhasil kawin dengan betina yang berukuran lebih besar," jelas Miguel Vences, peneliti dari Technical University of Braunschweig, seperti dikutip dari Gizmodo, Jumat (29/1/2021).

Sebagian besar kerabat bunglon dalam genus Brookesia memang berukuran kecil dan hidup di hutan utara Madagaskar.

Selain ukurannya yang mini, bunglon dalam genus Brookesia diketahui tidak memiliki banyak kemampuan untuk mengubah warna.

Sementara itu peneliti juga berpendapat jika tubuh nano bunglon kemungkinan dipengaruhi oleh geografi pulau yang terisolasi.

"Ada banyak vertebrata yang sangat kecil di Madagaskar, termasuk primata terkecil, dan beberapa katak terkecil di dunia yang terlah berevolusi secara independen," tutur Andolalao Rakotoarison, peneliti lain yang terlibat studi dan juga herpetolog di Universitas Antananarivo di Madagaskar.


Namun, tidak berarti bahwa proses yang sama terjadi pada semua spesies di Madagaskar. Masih ada faktor lain yang ikut berperan.

"Jika ketersediaan sumber daya relatif lebih besar pada ukuran tubuh yang kecil, baik karena persaingan atau karena kelimpahan sumber daya alam, akan sangat bermanfaat menjadi lebih kecil," ungkap Mark Scherz, herpetolog dan ahli evolusi biologi di Universitas Postdam Jerman.

Tetapi jika tekanan pemangsa pada hewan berkurang saat mereka punya ukuran yang lebih kecil, itu juga bisa menjadi keuntungan. Meski hal tersebut sulit untuk dibayangkan.

Lebih lanjut, meski habitat B.nana masih utuh, tetap ada ancaman karena penggundulan hutan yang merajalela di Madagaskar. Beruntungnya, baru-baru ini habitat B.nana dinyatakan sebagai kawasan lindung yang harapannya dapat mengurangi ancaman kepunahan hewan tersebut.

Temuan tersebut telah dipublikasikan di Scientific Reports.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/01/31/090500723/reptil-terkecil-di-dunia-ditemukan-di-madagaskar-seperti-apa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke