10 Cara Mencegah Kulit Iritasi Akibat Sering Mencuci Tangan

KOMPAS.com - Hari Cuci Tangan Sedunia tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, sebab saat ini kita berada di tengah pandemi Covid-19, yang telah mengubah seluruh kebiasaan hidup kita.

Penyakit Covid-19 pada dasarnya menyebar melalui droplet atau tetesan pernapasan, tetapi juga dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi.

Sehingga, salah satu protokol kesehatan yang harus diterapkan untuk mencegah penyebaran virus corona adalah sering mencuci tangan. Masalahnya, terlalu sering mencuci tangan bisa berisiko menyebabkan eksim. 

Apalagi, terlalu sering menggunakan produk kebersihan, terutama sabun dan deterjen kuat lainnya, dapat dikaitkan dengan dermatitis kontak iritan.

Dilansir dari Wiley Online Library, (27/4/2020), bahkan hal itu bisa mengakibatkan komplikasi Staphylococcus aureus, yang resisten terhadap metisilin, terutama di tempat kerja kritis seperti unit perawatan intensif, perawatan darurat, dan bangsal isolasi selama epidemi berlangsung.

Ada sepuluh cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dermatitis kontak iritan pada tangan, akibat seringnya mencuci tangan selama wabah Covid-19 ini:

1. Langkah cuci tangan 

Program pendidikan harus memperhatikan langkah mencuci tangan yang tepat dan melakukan perlindungan pelindung kulit.

Memberi tahu teknik untuk mencuci, mengeringkan, dan dianjurkan untuk sering menggunakan emolien untuk pencegahan dermatitis kontak iritan.

2. Gunakan pembersih bebas sabun

Anda dapat menggunakannya dengan air jika tangan terlihat kotor.

Deterjen sintetis memiliki pH netral atau sedikit asam dan memiliki kandungan asam lemak bebas yang relatif tinggi.

Sehingga, deterjen ini tidak akan terlalu mengiritasi kulit dan memiliki efek melembapkan, untuk membantu mencegah kekeringan dan iritasi pada tangan.

3. Gunakan antiseptik

Gunakan pembersih berbasis alkohol atau antiseptik antibakteri lainnya untuk membersihkan dan mendisinfeksi tangan saat tangan tidak terlihat kotor.

4. Air hangat

Saat mencuci tangan, gunakan air hangat (45 °C -50 °C) daripada air panas.

Suhu air selama mencuci tangan berpengaruh penting pada timbulnya dermatitis kontak iritan, dan seringnya menggunakan air panas dapat menyebabkan kulit kering secara berlebihan.

Kulit kering yang ekstrem dapat berkembang menjadi iritasi dan peradangan kulit, dan bahkan dapat meningkatkan dermatitis kontak iritan.

5. Keringkan tangan 

Hindari tangan basah dan gunakan proses pengeringan tangan yang benar.

Gunakanlah handuk kertas karena lebih bersih, dibandingkan dengan pengering udara listrik.

Pengeringan tangan yang benar setelah mencuci harus menjadi komponen penting dari prosedur kebersihan tangan.

6. Oleskan emolien

Emolien merupakan bahan dasar salep yang bisa digunakan selama waktu kerja setelah mencuci tangan dan setelah bekerja atau pun di rumah, untuk mendukung regenerasi pelindung kulit.

7. Hindari pelembab

Pelembap umumnya hanya berbahan dasar air (humektan), misalnya, gliserin, panthenol, urea, gelatin, asam hialuronat, asam alfa hidroksi.

Sehingga, dapat meningkatkan kehilangan air trans-epidermal dan juga dapat menyebabkan potensi kekeringan saat kandungan air menguap.

8. Penggunaan sarung tangan

Pastikan penggunaan sarung tangan yang tepat dan wajar, dan jangan lupauntuk  mengganti sarung tangan sesering mungkin selama periode kerja yang lama, terutama petugas layanan kesehatan.

9. Hindari bahan kimia

Hindari kontak langsung dengan bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi permukaan.

10. Obat

Jika terjadi inflamasi pada kulit, gunakan obat topikal anti inflamasi di bawah pengawasan spesialis, bila diperlukan.

Perawatan dermatitis kontak iritan yang tepat dapat mencegah peningkatan keparahan kondisi dan komplikasi selanjutnya.

Jika Anda merasa bahwa hal tersebut sudah dilakukan, tetapi tetap tidak ada perubahan, segera konsultasikan kepada dokter dan beritahu dokter mengenai keluhan Anda.