Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Misteri Tubuh Manusia: Bayangan "Pita" Transparan di Mata, Apa Itu?

KOMPAS.com - Saat sedang duduk manatap langit atau menatap lampu di kamar, tak jarang kita melihat titik hitam atau putih seperti tali transparan yang mirip cacing. Hal inilah yang disebut dengan eye floaters.

Eye floaters cukup sering dialami kebanyakan orang. Ini terjadi karena adanya perubahan zat vitreous. 

Zat ini seperti gel yang membentuk sebagian besar bentuk mata.

Ketika sudah bertambah usia, gel vitreous menjadi lebih cair dan serat-serat kecil di dalamnya akan menyusut dan pecah.

Ketika sudah membentuk gumpalan atau benang, hal ini dapat menimbulkan bayangan di bagian belakang mata.

Kita meihatnya sebagai tali putih transparan atau titik hitam aneh di penglihatan, disebut floaters.

Kepala Australian College of Optometry, Konrad Pesudovs mengatakan bahwa sebenarnya kita tidak benar-benar menyadari adanya floaters.

Namun, hal ini bisa terlihat jika kita menatap dinding putih atau langit biru yang cerah.

"Dengan banyak cahaya dan latar berwarna biru (atau putih) biasanya orang bisa melihatnya (eye floaters)," kata Pesudovs seperti dilansir ABC News edisi 14 Januari 2019,.

Seiring bertambahnya usia, seseorang mungkin juga mulai melihat adanya cincin floater besar di mata.

"Penampakan cincin floater besar dikenal sebagai pelepasan vitreous posterior. Ini terjadi ketika kantong berisi gel terlepas dari retina di belakangnya," katanya.

Kondisi ini biasanya dialami setelah seseorang berusia 50 tahun. Namun, kebanyakan orang tidak menyadarinya.

Lantas, bagaimana jika floater sudah dialami saat remaja?

Dr Pesudovs mengatakan, hal itu normal. Dia menambahkan, banyak ahli optometri yang menemukan kasus orang menderita floaters sepanjang waktu.

"Saya ingat, ketika melihat (floater) usia saya 20 tahunan. Jadi semua orang pasti memilikinya. Tetapi untuk yang parah (pelepasan vitreous posterior), yakni melihat cincin di mata, biasanya dialami setelah usia 50 tahun," imbuh Pesudovs.

Perlukah khawatir?

Sebenarnya Anda tidak perlu terlalu mengkhawatirkan hal ini.

Dr Pesudovs mengatakan bahwa melihat titik atau pita di belakang mata dari waktu ke waktu adalah hal yang biasa.

"Floaters dan pelepasan vitreous posterior terjadi pada semua orang dari waktu ke waktu. Namun mungkin hanya sebagian orang yang menyadarinya," tuturnya.

Hal tersebut sebenarnya bisa menyebabkan masalah serius untuk beberapa orang saat ada pelepasan retinal atau robekan retinal.

Dr Pesudovs mengatakan hal itu bisa terjadi bila ada ikatan yang terlalu kuat antara vitreous dan retina. Jadi ketika terlepas, lubang kecil di retina robek.

"Itu tidak sering terjadi, tetapi akan jadi serius ketika memang terjadi, dan ada gejala tambahan seperti percikan cahaya dan hal serupa," katanya.

Dr Pesudovs mengatakan jika melihat munculnya floater secara tiba-tiba atau melihat kilatan cahaya sebaiknya segera periksakan ke dokter mata.

"Setiap orang memiliki floater kecil, tapi umumnya ahli optometri dan dokter mata lebih minat pada munculnya floater baru secara tiba-tiba," katanya.

"Munculnya kilatan cahaya adalah kondisi lebih serius. Meski seringkali itu hanya tarikan pada retina dan tidak mengarah pada pelepasan. Tetapi jelas merupakan pemicu untuk memeriksakan mata," imbuhnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/30/100200923/misteri-tubuh-manusia--bayangan-pita-transparan-di-mata-apa-itu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke