Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Kontrasepsi Sedunia, Mengenal Jenis Kontrasepsi dan Kegunaannya

KOMPAS.com - Hari Kontrasepsi Sedunia jatuh pada hari ini (26/9/2020). Untuk merayakannya, Kompas.com mengulas beberapa jenis alat kontrasepsi yang ada berserta kekurangan dan kelebihannya.

Sebelum itu, perlu diketahui bahwa kontrasepsi digunakan dengan tujuan untuk mencegah kehamilan.

Seorang wanita bisa hamil jika sperma pria mencapai salah satu sel telurnya (ovum).

Dilansir dari artikel NHS, 2 Januari 2019, alat kontrasepsi bisa menghentikan kehamilan dengan cara memisahkan sel telur dan sperma, menghentikan produksi telur, menghentikan gabungan sperma dan telur (telur yang telah dibuahi) yang menempel pada lapisan rahim.

Berikut adalah beberapa jenis alat kontrasepsi yang tersedia di Indonesia, seperti dilansir dari Hellosehat.com:

Metode kontrasepsi alami

Pasangan yang tidak menggunakan metode kontrasepsi dikarenakan faktor agama, budaya, atau keluarga bisa memilih hal ini metode kontrasepsi alami, antara lain:

1. Sistem KB berdasarkan kalender

Caranya dengan menentukan tanggal masa subur wanita, dan menghindari berhubungan seks pada masa subur tersebut.

Kelebihan dari metode ini adalah tidak perlu mengeluarkan biaya dan tidak menggunakan alat atau hormon. Bahkan, sudah ada aplikasi yang dapat membantu Anda menghitung tanggal subur hingga menstruasi dengan mudah.

Sayangnya, metode kontrasepsi ini sering kali kurang efektif dengan tingkat kegagalan mencapai 20 persen.

2. Menyusui

Menyusui rupanya bisa menjadi metode kontrasepsi alami. Pasalnya, ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif, tidak bisa mengalami pembuahan selama 10 minggu pertama.

Kelebihannya sama seperti sistem kalender. Akan tetapi, metode ini juga kurang efektif karena biasanya pasangan yang menggunakan metode ini menunggu haid pertama setelah melahirkan untuk berhenti berhubungan seks. Padahal, masa pembuahan terjadi sebelum adanya menstruasi. 

Metode kontrasepsi penghalang fisik

1. Kondom

Salah satu metode kontrasepsi penghalang fisik yang paling umum digunakan adalah kondom. Alat kontrasepsi ini bisa digunakan pada pria dan wanita.

Kelebihan dari penggunaan kondom adalah dapat mencegah penularan penyakit kelamin, serta praktis dan mudah digunakan. Selain itu, kondom memiliki aksesibilitas tinggi karena bisa dibeli di minimarket dan apotek.

Kekurangannya adalah pada beberapa orang, bahan pada kondom dapat menimbulkan reaksi alergi. Selain itu, kondom hanya bisa digunakan sekali, dan cara pemakaiannya harus tepat agar tidak terlepas saat sedang digunakan.

2. Spermisida

Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma. Spermisida bisa berbentuk krim, jeli, busa atau supositori.

Kelebihannya bisa menjadi alternatif bagi wanita yang menginginkan proteksi sementara dan bisa didapatkan dengan mudah.

Kekurangan dari penggunaan ini adalah perlindungan yang singkat, di mana efektivitasnya berkurang apabila melebihi satu jam pemakaian. Selain itu, spermisda tidak bisa mencegah penularan penyakit kelamin.

3. Diafragma

Diafragma biasanya terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk melingkar seperti kubah dan berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim.

Kelebihannya adalah dapat digunakan dengan spermisida untuk meningkatkan efektivitasnya, dan bisa dipakai berulang kali.

Kekurangannya adalah jika diafragma terlalu besar bisa menimbulkan rasa yang tidak nyaman, sedangkan bila terlalu kecil bisa berisiko lepas atau pindah posisi. Diafragma juga berisiko menimbulkan iritasi.

Alat kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi hormonal umumnya mengandung kombinasi dari progestin dan estrogen, atau progesteron saja. Alat kontrasepsi ini tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pil KB, suntik KB, implan, patch, dan cincin vagina.

1. Kombinasi progestin dan estrogen

Memiliki kelebihan yaitu mengurangi perdarahan saat menstruasi, mengurangi gejala PMS, membuat siklus haid lebih teratur, meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko penyakit kanker ovarium dan endometrium, stroke, salphingitis, dan rematik.

Kekurangannya adalah meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular, dapat mengganggu produksi ASI, dan tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual.

Kombinasi hormon progestin dan estrogen bisa berbentu pil, suntik, patch, cincin vagina, sebagai berikut: 

  • Pil KB: Pil KB harus diminum setiap hari, dan alat kontrasepsi ini tidak mengganggu kenyamanan saat berhubungan badan.
  • Suntik KB: Penyuntikan dilakukan sekali dalam sebulan.
  • Patch KB: Mudah digunakan, tahan air, dan tidak mengganggu kenyamanan saat berhubungan seks. Namun, bisa menimbulkan iritasi kulit.
  • Cincin vagina: Pemakaian mudah, tetapi harus diganti setiap bulannya. Selain itu, cincin vagina relatif lebih mahal dan bisa menimbulkan efek samping seperti peradangan atau keputihan.

2. Hormon progestin

Kelebihan penggunaannya adalah tidak menimbulkan efek samping hipertensi dan penyakit kardiovaskular, serta tidak mengganggu produksi ASI.

Kekurangannya adalah berat badan bisa naik, siklus menstruasi tidak teratur dan tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual.

Metode yang menggunakan progestin adalah pil, suntik, implan.

  • Pil: Pil progestin wajib diminum pada jam yang sama setiap harinya.
  • Suntik: Penyuntikan dilakukan setiap 3 bulan sekali.
  • Implan: Efektif untuk jangka waktu panjang, tetapi bisa menimbulkan rasa nyeri di tempat pemasangan.

3. Alat KB IUD (Intra-Uterine Device)

Intra-Uterine Device (IUD) merupakan alat kontrasepsi berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim, dan menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandai posisinya.

IUD terdiri dari dua jenis, yaitu IUD berisi tembaga yang bisa digunakan hingga 10 tahun dan IUD hormon yang hanya bertahan selama lima tahun. Akan tetapi, IUD tembaga bisa menimbulkan kram perut pada sebagian wanita.

Kelebihan dari IUD adalah "use and forget", di mana setelah terpasang, pengguna tidak perlu mengingat jadwal penggunaan seperti metode lainnya karena jangka waktu pemakaian yang lama. IUD juga tidak menganggu kesuburan setelah dilepas.

Namun, IUD juga memiliki kekurangan yaitu posisinya bisa bergeser, tidak nyaman bagi wanita dan terkadang bagi pria, serta bisa menimbulkan efek samping seperti kram dan pendarahan yang lebih banyak saat menstruasi.

Kontrasepsi permanen

Kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan pilihan bagi pasangan yang tidak ingin memiliki anak lagi. Oleh karena itu, metode ini membutuhkan persetujuaan dan keputusan bersama-sama dari pasangan.

Pada wanita, teknik yang dapat dilakukan adalah tubektomi, ligasi tuba, implan tuba, dan elektrokoagulasi tuba. Sedangkan pria dapat dilakukan vasektomi.

Kelebihannya adalah efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan, serta tidak memerlukan alat atau hormon tambahan lagi.

Kekurangannya yaitu biaya relatif lebih mahal dibanding metode lain, dengan risiko komplikasi tindakan berupa perdarahan atau infeksi, dan tidak menurunkan risiko penularan penyakit kelamin.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/26/190500623/hari-kontrasepsi-sedunia-mengenal-jenis-kontrasepsi-dan-kegunaannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke