Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Temui Airlangga Hartarto, IDI Keluhkan Kematian Tenaga Kesehatan karena Covid-19

KOMPAS.com - Jumlah kasus positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia semakin meningkat dari hari ke hari.

Pada hari ini (23/9/2020), Indonesia mencatatkan penambahan kasus baru sebanyak 4.465 kasus, sehingga totalnya mencapai 257.388 kasus.

Melihat kondisi yang mengkhawatirkan ini, Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengadakan pertemuan dan sepakat dalam protokol kesehatan untuk menekan rantai penyebaran Covid-19.

Pertemuan tersebut diadakan dalam rangka mendengarkan paparan Tim Mitigasi IDI kepada Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Penanganan Ekonomi Nasional (KPEN).

Dalam kesempatan tersebut, dr Adib Khumaidi selaku ketua mitigasi PB IDI memaparkan, tugas dan fungsi tim mitigasi dokter dibentuk untuk merespons bertambahnya jumlah tenaga medis yang meninggal.

Pada saat ini, persentase kematian tenaga medis akibat Covid-19 telah melebihi negara-negara lain di Asia dan termasuk 10 besar di dunia.

"Upaya perlindungan dan keselamatan para tenaga medis menjadi fokus utama kami di IDI dalam peperangan melawan Covid-19 ini," kata Adib.

Oleh sebab itu, ada beberapa poin penting yang disampaikan oleh Adib di dalam pertemuan tersebut, seperti berikut:

1. Kematian tenaga medis perlu perhatian serius

Adib menuturkan, tenaga medis dan tenaga kesehatan harus menjadi perhatian perhatian serius bagi pemerintah.

Perhatian serius ini sangat diperlukan, karena berkurangnya satu tenaga medis atau tenaga kesehatan akan berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan yang saat ini dibutuhkan oleh negara.

2. IDI siap berikan masukan konstruktif

Tidak hanya itu, IDI menyatakan siap memberikan masukan yang konstruktif bagi pemerintah untuk mempercepat penanggulangan Covid-19 di Indonesia.

Upaya yang sedang dilaksanakan yaitu melakukan pendataan terkait tenaga medis yang wafat maupun yang dirawat melalui sebuah sistem informasi mitigasi dokter (SIMIDI).

Selain itu, tim mitigasi IDI juga telah menerbitkan pedoman atau protokol perlindungan bagi tenaga medis yang bertujuan sebagai upaya perlindungan dan keselamatan para tenaga medis dari penularan Covid-19.

3. Keseimbangan penanggulangan kesehatan dan ekonomi

Adib mewakili IDI mengharapkan adanya kebijakan penanganan dampak Covid-19 yang selaras dan seimbang antara kesehatan dan ekonomi.

"Kami juga berharap kebijakan pemerintah harus seimbang antara pendekatan ekonomi dan kesehatan, karena jika ada salah satu yang dikorbankan akan berdampak bagi kemaslahatan seluruh rakyat," ucapnya.

Respons Menko Perekonomian

Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan KPEN, Airlangga Hartanto berkata bahwa pada saat ini, pemerintah menggelontorkan dana yang cukup besar dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Penggunaan dana tersebut termasuk untuk perlindungan tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya.

Sebagai contoh adalah penyelenggaraan rutin pemeriksaan PCR bagi petugas kesehatan agar kondisi para tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat terpantau secara reguler dan berkelanjutan.

Airlangga juga mengatakan, perlindungan dan keselamatan tenaga medis serta tenaga kesehatan merupakan hal yang krusial untuk dijamin oleh negara.

"Pemerintah akan mengupayakan pemeriksaan kesehatan rutin untuk melindungi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang sedang memberikan layanan kesehatan dalam penanganan Covid-19," jelasnya.

Komitmen pemerintah menjamin keselamatan tenaga medis, sejalan dengan prioritas pemerintah yang bertujuan untuk menguatkan sektor kesehatan terhadap tenaga medis dan meningkatkan kesehatan masyarakat agar beriringan dengan pemulihan ekonomi.

Tetap patuhi protokol kesehatan 3M

Menko Perekonomian dan tim mitigasi IDI juga sepakat bahwa dalam menekan rantai penyebaran Covid-19, diperlukan kesadaran dan kedisiplinan tinggi dari masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Oleh karena itu, pemerintah terus mengampanyekan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan menggencarkan operasi yustisi agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

Airlangga juga menegaskan bahwa koordinasi antar lini, pemerintah pusat dan daerah juga menjadi salah satu kunci keberhasilan Indonesia agar upaya percepatan penanganan Covid-19 dapat berjalan optimal, aman, dan efektif.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/23/173800323/temui-airlangga-hartarto-idi-keluhkan-kematian-tenaga-kesehatan-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke