Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Vaksinasi Berkaitan dengan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia?

KOMPAS.com- Di tengah pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi jutaan manusia pada setengah tahun 2020 ini, masyarakat seringkali mendengarkan pentingnya menjaga sistem kekebalan tubuh, serta upaya mencari vaksin agar membantu mencegah terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Lantas apa sebenarnya kaitan vaksinasi dengan sistem kekebalan tubuh manusia?

Dokter Spesialis Anak di RS Pondok Indah, dr Caesar Pronocitro SpA MSc menjelaskan bahwa vaksinasi ini sangat berkaitan erat dengan imunitas atau sistem kekebalan tubuh manusia.

Vaksinasi atau biasa juga disebut dengan imunisasi, kata Caesar, tidak hanya berbicara tentang tindakan yang wajib dilakukan pada anak-anak atau balita saja.

Akan tetapi, imunisasi juga berlaku untuk manusia usia remaja, dewasa bahkan lanjut usia atau lansia (geriatri). Serta, berlaku untuk semua gender baik perempuan maupun laki-laki.

"Vaksinasi merupakan bentuk pencegahan penyakit paling efektif dan efisien sehingga telah diterapkan oleh semua negara di dunia," kata Caesar dalam diskusi daring bertajuk Pentingnya Vaksinasi untuk Anak, Rabu (1/7/2020).

Dalam pemaparannya, Caesar membagi sistem kekebalan tubuh menjadi dua yaitu nonspesifik dan spesifik.

Pada sistem kekebalan tubuh non-spesifik, antibodi yang ada tidak menarget antigen tertentu. Dicontohkannya adalah antibodi untuk lapisan kulit dan makrofag.

Berikutnya adalah sistem kekebalan tubuh spesifik yaitu antibodi yang memiliki target tertentu. Pada, sistem kekebalan tubuh spesifik bekerja lebih cepat dan efektif dalam mengatasi infeksi.

"Ini sistem kekebalan tubuh spesifik ini maksudnya antibodi yang khusus," ujar dia.

Contohnya antibodi khusus ini seperti vaksinasi yang diberikan sebagai antibodi anti-campak, antibodi anti-hepatitis B dan lain sebagainya.


Mekanisme vaksinasi membentuk sistem kekebalan tubuh

Untuk diketahui, vaksinasi atau imunisasi itu menjadi pencegahan primer penyakit dengan memasukkan antigen atau benda asing ke tubuh.

Benda asing yang sengaja dimasukkan itu bisa berupa virus atau bakteri yang dilemahkan, atau bisa juga berupa komponen dari virus atau bakteri penyebab penyakit tersebut.

Adapun tujuan utama memasukkan antigen atau benda asing itu adalah pembentukan kekebalan tubuh terhadap antigen tersebut jika virus atau bakteri yang sebenarnya menginfeksi tubuh.

"Sehingga, saat terjadi infeksi sesungguhnya, sistem kekebalan tubuh spesifik dapat dengan cepat membentuk antibodi untuk melawan penyakit," jelasnya.

Jadi, peran vaksinasi ini memperkenalkan antigen untuk memicu produksi antibodi yang spesifik dan bertahan lama.

Antibodi yang spesifik dan kuat ini juga menandakan sistem kekebalan tubuh atau imunitas menjadi baik dalam melawan infeksi patogen atau organisme jahat yang menyerang tubuh dari dalam.

Namun, Caesar mengingatkan apabila sistem kekebalan tubuh spesifik tidak membentuk respon cepat dan adekuat, infeksi dapat meluas atau bahkan mematikan.

Contohnya, ketika Anda diberikan vaksin influenza, saat ada virus influenza masuk ke dalam tubuh dan berusaha menyerang dari dalam, maka antibodi yang sudah dibuat oleh vaksin tersebut di tubuh Anda akan menjadi tameng atau pertahanan diri dari dampak buruk infeksi virus tersebut.

Demikian juga dengan vaksin polio bagi balita atau anak-anak, itu dipergunakan agar daya tahan tubuh balita yang belum stabil bisa mendapatkan bala bantuan daripada antibodi yang terbuat dari vaksin polio yang diberikan itu.

Sehingga, ketika tanpa diketahui virus polio masuk ke tubuh balita Anda. Antibodi dari vaksin bisa membantu melawan serangan virus yang sifatnya agresif untuk membentuk sistem kekebalan tubuh menjadi tameng di dalam tubuh.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/03/170000023/mengapa-vaksinasi-berkaitan-dengan-sistem-kekebalan-tubuh-manusia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke