Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antipasi Karhutla, BPPT Siap Turunkan Hujan Buatan di Riau dan Jambi

KOMPAS.com - Tim Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkaji dan Penerapan Teknologi (TMC BBPT) akan menerapkan penyemaian awan di Provinsi Riau dan Jambi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terlebih pada musim kemarau mendatang.

Untuk diketahui penyemaian awan (cloud seeding) atau kerap disebut oleh masyarakat sebagai hujan buatan, merupakan teknologi modifikasi cuaca untuk menambah atau mengurangi curah hujan.

Saat ini sekitar 20 ton garam NaCL telah disiapkan di Posko TMC Pekanbaru yang dipusatkan di Lanud Roesmin Nurjadin untuk pelaksanaan operasi selama 15 hari mendatang. Namun, penerbangan penyemaian awan dilaksanakan menunggu awan potensial.

“Pesawat baru didatangkan kemarin dari Skuadron Udara 4 Malang, tipe Casa 212 reg A-2107. Sehingga pelaksanaan akan dimulai segera,” ujar Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) Tri Handoko Seto dalam keterangan tertulis, Kamis (14/5/2020).

Tim operasi kali ini diperkuat oleh 6 staf BBTMC termasuk Korlap dan Flight Scientist, ditambah pilot dan co pilot.

Koordinator Lapangan Posko TMC Pekanbaru Faisal Sunarto mengatakan, wilayah rawan sepanjang Pesisir Timur Riau hingga Jambi menjadi target operasi TMC kali ini.

“Potensi awan di wilayah Riau dan Jambi dalam dua minggu kedepan cukup baik untuk dilaksanakan penyemaian,” ujarnya.

Selain bertujuan menurunkan jumlah titik panas (hotspot) penyebab karhutla, operasi ini juga ditargetkan untuk membasahi lahan-lahan gambut di musim kemarau dengan mengisi kanal-kanal, embung, dan kolam-kolam retensi areal sehingga mencegah lahan gambut tersebut terbakar.

Operasi TMC di Riau dan Jambi ini merupakan kelanjutan operasi sebelumnya yang telah dilaksanakan pada 11 Maret-2 April 2020 lalu.

Menurut Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT, Yudi Anantasena, pada operasi sebelumnya tim mampu meredam titik panas penyebab karhutla di Provinsi Riau.

”Pada Maret hingga awal April, dilaporkan hampir setiap hari terjadi hujan. Hotspot turun hingga sempat 0 titik,” katanya.

Data BBTMC mencatat, operasi TMC 11 Maret- 2 April lalu, menghasilkan air hujan capai 97.8 Juta m3, dan akumulasi rata-rata curah hujan aktual selama periode TMC sebesar 227,2 mm.

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah berkoordinasi dan membahas bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Restorasi Gambut (BRG), BPPT dan Kementerian Pertanian untuk antisipasi musim kemarau tahun ini.

Operasi TMC di Jambi dan Riau pun dilakukan sebagai tindak lanjut koordinasi. Selain itu, pelaksanaan TMC Karhutla di Sumatera Selatan direncanakan akan dimulai akhir Mei 2020 dan dalam waktu dekat juga akan menjangkau wilayah Kalimantan.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/15/090300623/-antipasi-karhutla-bppt-siap-turunkan-hujan-buatan-di-riau-dan-jambi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke