Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

83,92 Persen Keluarga Tempati Rumah yang Bangunannya Kokoh

Kompas.com - 12/02/2024, 10:49 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Kebanyakan keluarga di Indonesia sudah menempati rumah dengan bangunan yang kuat dan tahan lama.

Hal ini menjadi penting karena ketahanan bangunan akan memberikan kepastian keamanan dan keselamatan para penghuni rumah.

Dikutip dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) berjudul Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2023, ketahanan bangunan merupakan salah satu kriteria rumah layak huni.

Komponen ketahanan bangunan rumah mencakup kriteria struktur atap, dinding, dan lantai yang menggunakan bahan material bangunan yang permanen.

Ketahanan bangunan sebagai salah satu komponen rumah layak huni ditentukan oleh jenis bahan atap, dinding, dan lantai yang terluas.

Jika suatu rumah menggunakan dua jenis bahan bangunan dengan luas yang sama besar, jenis bahan bangunan dengan nilai yang lebih tinggi di rumah tersebut yang akan dicatat.

Jenis bahan bangunan atap rumah terluas yang memenuhi kriteria ketahanan bangunan adalah beton, genteng, seng, dan kayu/sirap.

Sedangkan jenis bahan bangunan dinding rumah terluas yang memenuhi kriteria ketahanan bangunan adalah tembok, plesteran anyaman bambu/kawat, kayu/papan, dan batang kayu.

Lalu, jenis bahan bangunan lantai rumah terluas yang memenuhi kriteria ketahanan bangunan yaitu marmer/granit, keramik, parket/vinil/karpet, ubin/tegel/teraso, kayu/papan, dan semen/bata merah.

Baca juga: 8 dari 100 Keluarga Tempati Rumah Kumuh, Terbanyak di Mana?

Jika suatu rumah tangga tinggal di rumah yang tidak memenuhi kriteria jenis bahan bangunan di salah satu dari unsur atap, dinding, atau lantai, maka rumah tangga tersebut tidak termasuk ke dalam kelompok rumah tangga yang menempati rumah dengan ketahanan bangunan.

Sehingga, ketiga unsur tersebut harus dipenuhi agar suatu rumah dikatakan memiliki ketahanan bangunan.

Menurut hasil survei BPS, rumah tangga di Indonesia yang menempati rumah dengan ketahanan bangunan pada tahun 2023 sebanyak 83,92 persen.

Hal itu berarti, terdapat 84 dari 100 rumah tangga yang menempati rumah dengan ketahanan bangunan di Indonesia.

Berdasarkan karakteristik klasifikasi wilayah, persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan ketahanan bangunan lebih tinggi di daerah pedesaan dibanding perkotaan.

Persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan ketahanan bangunan yang tertinggi dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Utara yaitu 99,53 persen.

Sedangkan provinsi yang memiliki persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan ketahanan bangunan yang terendah adalah Kepulauan Bangka Belitung 43,08 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com