Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Plus Minus KPR Flat 35 Tahun

Kompas.com - 29/01/2024, 15:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi Flat 35, sebagai skema pembiayaan perumahan subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Flat 35 yang telah sukses dijalankan di Jepang merupakan skema pinjaman perumahan dengan suku bunga tetap yang disediakan oleh Badan Pembiayaan Perumahan Jepang atau Japan Housing Finance Agency (JHF) bekerja sama dengan lembaga keuangan swasta.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan hal itu kepada Kompas.com, usai penandatanganan Nota Kerja Sama antara BP Tapera dan JHF, di Langham Hotel Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Dipertimbangkannya Flat 35 sebagai opsi terkait pembiayaan rumah subsidi karena telah teruji selama puluhan tahun.

Mengenai Flat 35, Bambang Eka Jaya, selaku pengembang sekaligus Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI), menyambut baik dengan rencana penerapan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) itu.

Khususnya untuk gen Z yang membutuhkan rumah tetapi penghasilannya belum memenuhi syarat angsuran KPR bulanan yang maksimal 1/3 dari total penghasilan.

"Gagasan ini tujuannya baik, dan perlu kami sambut baik untuk mengatasi backlog perumahan yang semakin besar dari tahun ke tahun. Dan tenor 35 tahun banyak diterapkan di negara-negara maju," ujarnya kepada Kompas.com pada Senin (29/01/2024).

Baca juga: Flat 35, Skema Pembiayaan Rumah Subsidi Negeri Sakura yang Bakal Diadopsi Indonesia

Kendati demikian, menurut Bambang, hal yang akan mengganjal jika Flat 35 diaplikasikan di Indonesia ialah suku bunga Indonesia yang tinggi.

"Sedangkan di negara-negara maju bunganya sangat rendah bahkan mendekati nol persen," katanya.

Walaupun sekarang suku bunga dunia bergerak naik, akan tetapi suku bunga di Indonesia masih relatif tinggi.

"Akibatnya semakin panjang tenor kreditnya, semakin besar bunga yang dibayarkan. Jadi policy penambahan tenor KPR tidak bisa berdiri sendiri, harus didampingi policy bunga yang sangat menarik/rendah agar policy tersebut bersinergi sehingga bisa berjalan dengan baik," terangnya.

Sebagai gambaran, KPR yang kini berjalan di Indonesia umumnya memiliki rentang 10 tahun sampai 15 tahun.

"Jika lebih panjang lagi dengan bunga KPR seperti sekarang, 7 persen sampai 8 persen, selisih angsuran 15 tahun dengan 20 tahun sudah tidak terlalu signifikan, apa lagi 35 tahun," bebernya.

Meski begitu, Bambang tak memungkiri bahwa kelebihan Flat 35 salah satunya pada tenor panjang 35 tahun. Sehingga angsuran KPR diharapkan maksimal 1/3 dari total penghasilan gen Z yang membutuhkan rumah.

"Tenor 35 tahun membuat gen Z mampu membeli rumah lebih awal, sehingga bisa mendapat rumah dengan harga saat ini. Kalau mengandalkan tabungan, biasanya gen Z makin sulit bisa membeli karena kenaikan harga rumah tidak terjangkau," pungkasnya.

Selanjutnya, sejumlah perbankan juga turut memberikan tanggapan tentang rencana pemerintah menerapkan Flat 35 di Indonesia.

Salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menyatakan akan mendukung program tersebut. Sebagai bentuk dukungan, saat ini BRI mengaku tengah melakukan kajian terhadap tenor 35 tahun.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan dengan KPR tenor panjang tentunya akan memberikan angsuran yang lebih ringan sehingga calon debitur dapat menjangkau properti dengan harga yang lebih tinggi.

"Dengan tenor yang lebih panjang, diharapkan lebih banyak menarik minat gen Z dan milenial untuk bisa membeli rumah dari KPR karena angsuran yang lebih ringan," ujarnya dikutip dari Kontan.co.id pada Selasa (23/01/2024).

Selain itu menurut Hendy angsuran yang lebih ringan juga menyebabkan debitur memiliki lebih banyak dana yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain.

Sementara dari sisi bank, KPR dengan tenor panjang akan memberikan pendapatan bunga yang lebih besar, namun ada risiko yang lebih tinggi dikarenakan jangka waktu yang lebih panjang.

Baca juga: Pemerintah Pertimbangkan Flat 35 Jepang Jadi Skema Pembiayaan Rumah Subsidi

Kemudian, PT Bank Central Asia (BCA) juga menyambut baik rencana KPR 35 tahun tersebut.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkapkan bahwa pada prinsipnya, BCA senantiasa mengikuti arahan dan kebijakan pemerintah, regulator, dan otoritas di industri perbankan.

"Terkait wacana skema tenor KPR hingga 35 tahun, kami tentu akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait," katanya dikutip dari Kontan.co.id pada Senin (22/01/2024).

Dia menambahkan bahwa selama ini BCA terus berkomitmen agar selalu menyalurkan kredit secara pruden dan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian melalui penerapan manajemen risiko yang disiplin.

Bagaimanapun regulasi terkait tenor KPR, Hera berharap agar penyaluran kredit KPR dapat terus tumbuh. BCA berkomitmen senantiasa memberikan produk dan pelayanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik nasabah yang beragam.

 

(KONTAN.co.id - Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati; Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Berita
Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Berita
Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Tips
Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Berita
Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Ritel
SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Hotel
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] 10 Juta Bambu Jadi Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

[POPULER PROPERTI] 10 Juta Bambu Jadi Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Berita
5 Hari 'Long Weekend', Penumpang KA Tembus 854.728 Orang

5 Hari "Long Weekend", Penumpang KA Tembus 854.728 Orang

Berita
Cara Pengelola Bikin Mal Tetap Ramai Pengunjung: Seleksi Tenant

Cara Pengelola Bikin Mal Tetap Ramai Pengunjung: Seleksi Tenant

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com