Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimalisasi Lahan Pemprov DKI, JIP Incar Pendapatan Rp 150 Miliar

Kompas.com - 28/08/2023, 18:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), salah satu anak perusahaan dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang bergerak di bidang Information and Communication Technology (ICT) dan Telekomunikasi mengincar pendapatan hingga akhir 2023 senilai Rp 150 miliar.

Direktur Utama JIP Araf Anbiya mengungkapkan hal itu saat menjawab pertanyaan Kompas.com, dalam Media Forum yang digelar di Jakarta, Senin (28/8/2023).

Menurut Araf, kontribusi terbesar berasal dari pilar bisnis Digital and Advertising dengan tentakel utama Digital Out of Home atau biasa disebut Digital Signage (Periklanan Digital). Berikutnya adalah pilar bisnis Penyediaan Menara Telekomunikasi atau Tower Provider.

"Khusus Digital Signage, JIP saat ini mengelola 500 titik. Sejumlah 400 titik di antaranya tersebar di sepanjang jalur MRT Jakarta antara Stasiun MRT Jakarta ASEAN hingga Lebak Bulus," papar Araf.

Araf optimistis target pendapatan Perusahaan bakal tercapai, seiring realisasi perkuatan jaringan telekomunikasi melalui optimalisasi lahan-lahan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI demi mewujudkan kota yang maju dan pintar, dengan menyediakan jaringan infrastruktur yang sepadan dan memadai.

Baca juga: Laba Bersih Urban Jakarta Propertindo Meroket 394 Persen

Keberadaan jaringan telekomunikasi sendiri sangat berperan penting dalam menunjang aktivitas bisnis maupun komunikasi sehari-hari.

Salah satu bentuk infrastruktur penunjang yaitu pembangunan menara telekomunikasi atau Micro Cell Pole (MCP) yang sangat dibutuhkan namun karena kepadatan penduduk yang terus meningkat, penyedia telekomunikasi perlu melakukan distribusi yang merata untuk cakupan dan kapasitas jaringan telekomunikasi yang optimal.

Guna merealisasikan hal itu, JIP bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menggandeng Jakarta Asset Management Center (JAMC) dan BPAD untuk memanfaatkan aset-aset tertentu milik Pemprov DKI Jakarta.

Adapun pemanfaatan lahan ini akan diperuntukan untuk pengembangan tower MCP, Fiber To The X (FTTX), penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT), dan Digital Signage yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Direktur Niaga dan Operasi JIP Ivan C Permana menambahkan, Jakarta sebagai kota dengan lahan yang terbatas, harus merencanakan penggunaan aset pemprov dengan cermat sehingga dapat dioptimalisasi untuk pengembangan kota pada masa mendatang.

Baca juga: MRT Jakarta dan Jakpro Jajaki Kerja Sama Bangun Properti di Kawasan TOD

"Adanya lahan ataupun aset milik pemprov DKI, merupakan peluang yang dapat kita jadikan terobosan dengan mengaktivasi lahan tersebut,” cetus Ivan.

Menyediakan infrastruktur telekomunikasi khususnya pembangunan tower provider di lahan kelolaan Pemprov DKI Jakarta telah menjadi salah satu pilar bisnis dari JIP.

Saat ini, JIP juga telah berinisiatif untuk menggandeng seluruh operator di Indonesia guna menyediakan berbagai solusi dalam hal Inbuilding Coverage, Micro Cell Pole, Macro Cell Pole BTS, guna memberikan sarana telekomunikasi atau pengembangan teknologi bagi masyarakat Jakarta.

Optimalisasi lahan milik pemprov DKI ini dilakukan melalui pengembangan MCP, layanan FTTX, maupun penyelenggaraan SJUT, dan digital signage .

Hal ini ditujukan tidak hanya memberikan kemudahan akses komunikasi dan telekomuniasi bagi masyarakat, namun juga dapat menopang bisnis perusahaan serta turut menambah pendapatan daerah atas aset yang telah dimanfaatkan.

Salah satu penerapan jaringan internet melalui teknologi Fiber To The Home (FTTH) yang sukses dilakukan JIP adalah menyediakan akses bagi warga di berbagai Rusun milik Pemprov DKI Jakarta.

JIP mendukung layanan FTTH berbasis komersial (JAKI Net) serta Jakwifi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

CSR Jakwifi merupakan program internet gratis yang diluncurkan oleh Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2020 lalu guna mendukung sektor komunikasi masyarakat.

"Saat ini terdapat 19 rusunawa dari total 42 rusunawa yang menjadi target sasaran layanan FTTH yang sudah terealisasi," ucap Ivan.

Progres SJUT

Sementara dalam penyelenggaraan SJUT dengan target sepanjang 115 kilometer untuk wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, telah terealisasi 25 kilometer dalam Fase Pertama di 10 ruas jalan.

Ke-10 ruas jalan ini berada di wilayah Jakarta Selatan dengan progres pembangunan mencapai 100 persen yang mencakup Jl. Mampang, Jl. Kapten Tendean, Jl. Wolter Monginsidi, Jl. Senopati, Jl. Suryo, Jl. Cikajang, Jl. Gunawarman, Jl. Pattimura, Jl. Trunojoyo, dan Jl. Hasanuddin.

Baca juga: Mulai Mei, Anak Usaha Jakpro Pasang SJUT Sepanjang 48 Kilometer di Jaksel

JIP meyakini bahwa SJUT merupakan salah satu agenda prioritas yang penting untuk segera ditindaklanjuti. Sejauh ini jumlah operator yang sudah masuk SJUT yang dikelola oleh JIP secara keseluruhan sudah mencapai 67 persen.

"Kami terus berprogres positif bekerja sama dengan Dinas Bina Marga DKI untuk melanjutkan pembangunan Fase II dan mengejar okupansi agar seluruh operator Jaringan Utilitas terkait yang masih memiliki kabel-kabel udara segera masuk ke dalam SJUT,” ungkap Ivan.

Harapannya, dengan penataan SJUT, Jakarta akan menjadi kota pintar dan layak huni, selaras dengan kaidah tata ruang kota, kelestarian dan estetika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com