Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Eng. IB Ilham Malik
Dosen Prodi Perencanaan Wilayah & Kota ITERA

Ketua Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA. Wakil Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Bidang Kajian Kebijakan Transportasi

Urgensi Segera Realisasi Transportasi Publik di IKN Nusantara

Kompas.com - 08/08/2023, 11:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETIAP pembangunan kota, terutama kota yang dibangun oleh pemerintah, tantangannya pada strategi untuk menyamakan antara konsep dengan realitas. Sebab, seringkali ada perbedaan di antara keduanya.

Konsep yang digagas seringkali sangat ideal. Hal itu memang sangat baik dan harusnya bisa dicapai. Namun, realitasnya ternyata tidak seperti itu.

Variabel apa yang menyebabkan perbedaan antara konsep dengan realitas? Di antaranya tidak adanya detail kontrol dari internal pemerintah untuk menyamakan konsep, persepsi, dan realitas.

Fokusnya ada pada “ketersediaan anggaran”. Ini terjadi di sebelum pelaksanaan. Kalau di pelaksanaan, kontrol dilakukan oleh konsultan pengawas. Ini bukan soal mutu konstruksi dan desain bangunan, namun berkaitan dengan desain kawasan.

Kita tahu untuk merealisasikan konsep ada banyak faktor yang memengaruhinya. Faktor-faktor itu harus dapat disatukan dan diintegrasikan.

Jika ada faktor yang melemahkan dan menguatkan, maka harus dipertemukan dan dicarikan pendekatan barunya agar mendukung realisasi dari konsepsi yang ada.

Misalnya, faktor keterbatasan anggaran, SDM, waktu, regulasi, dan komitmen seharusnya menjadi dasar dalam merancang sesuatu. Ini yang disebut dengan perencanaan komprehensif. Sehingga konsep tetap dapat terealisasi dengan semua kondisi yang ada.

Kota swasta dan pemerintah

Ada dua jenis pengeloaan kota, yakni kota publik atau pemerintah dan kota swasta atau private city. Keduanya berbeda dalam proses pembangunan serta tata kelolanya.

Bagi kota swasta, tentu mereka harus menyamakan antara konsep, persepsi, gambar, dan realitas karena berkaitan dengan nilai dan bisnis yang mereka bawa.

Secara sederhana, jika ada perbedaan antara realitas dengan perencanaan, maka konsumen tidak ingin membeli hasil unitnya. Jika itu terjadi, maka sangat merugikan pihak swasta.

Sementara kota pemerintah dibangun dalam persepsi dan konsepsi pelayanan. Dengan demikian, minim pendekatan bisnis.

Hal inilah yang menyebabkan tidak ada variabel penentu yang sangat kuat dalam pembangunan kota pemerintah, agar hasilnya sesuai dengan konsep. Pasalnya, tidak akan ada tuntutan dari sisi finansial. Siapapun pasti akan menerima dan menggunakan, bagaimana pun hasilnya.

Inilah yang kemudian menyebabkan kota-kota di Indonesia, yang dikelola dan dibangun oleh pemerintah (walaupun sepenuhnya tidak dibangun dari nol, hanya soal tata kelolanya dan persepsi pembangunannya setelah kota itu ada) tidak memiliki konsep kuat sehingga tidak terealisasi dengan baik.

Transportasi publik IKN

Sekarang kita bicara soal angkutan umum. Ada begitu banyak konsep yang sudah ditegaskan oleh otoritas, baik badan otorita maupun pemerintah, bahwa konsep Kota Nusantara adalah kota 15 menit.

Artinya perjalanan orang akan didominasi di pedestrian dan kendaraan tidak bermotor, yang juga didukung ketersediaan angkutan umum massal.

Detailnya sudah banyak dibahas oleh banyak pihak. Kita tinggal menunggu kapan tahapan awal dari pengembangan model transportasi 15 menit tersebut mulai dibangun.

Kita melihatnya dari sisi transportasi, khususnya transportasi darat. Pembangunan jalan sedang dilakukan.

Kekhawatirannya, setiap pembangunan jalan raya maupun jalan tol akan membentuk keinginan dan pola pergerakan menggunakan kendaraan pribadi.

Jika masyarakat sudah terbiasa menggunakan kendaraan pribadi, maka akan sulit diarahkan menggunakan angkutan umum.

Karena itu, perlu secepatnya dibangun fasilitas dan sistem angkutan umum massal perkotaan di IKN Nusantara. Ketika siapapun yang datang ke kota ini, mereka sejak awal merasakan bahwa denyut pergerakan atau mobilitas masyarakat menggunakan angkutan umum.

Sejak awal seperti sekarang ini, seharusnya sudah ada angkutan umum massal berbasis bus yang beroperasi di Kota Nusantara.

Pergerakan para pekerja di dalam kawasan harus difasilitasi angkutan umum. Masyarakat atau tamu yang berkunjung ke Kota Nusantara juga seharusnya menggunakan angkutan umum.

Kesimpulan

Konsep pembangunan angkutan umum yang terintegrasi dengan konsep kota 15 menit, harus segera dibangun. Bahkan seharusnya bersamaan dengan pembangunan fisik kotanya.

Karena itu, konsolidasi antara semua pihak yang berkaitan dengan pengembangan angkutan umum, harus segera dilakukan.

Badan Otorita perlu mengonsolidasikan seluruh sumber daya yang ada di bidang angkutan umum.

Kita tahu ada banyak perusahaan angkutan umum, terutama yang tergabung dengan Organda, baik di level daerah maupun di level nasional, yang bisa diajak untuk mengembangkan angkutan umum di IKN Nusantara.

Kita tahu juga ada BUMN yang fokus dalam penyediaan angkutan umum seperti Damri. Mereka sudah seharusnya mendapatkan ruang untuk bergerak di dalam IKN dan menghubungkan IKN dengan daerah luar.

Damri sangat berpengalaman dalam memberikan layanan. Mereka seharusnya sejak awal diajak menghidupkan Kota Nusantara.

Tentu saja penerapan transportasi cerdas dalam berbagai bentuk, juga perlu diwujudkan. Namun segala sesuatu membutuhkan tahapan.

Penerapan transportasi cerdas lebih pada ekosistem dalam transportasi yang lebih advance daripada apa yang sudah kita kenal selama ini. Namun dasarnya adalah penyempurnaan sistem transportasi dan teknologi.

Jadi, sistem transportasi awalannya sudah harus segera diadakan. Salah satunya  mengoperasikan angkutan umum yang dikelola perusahaan berpengalaman.

Mereka diminta mengoperasikan angkutan umum di dalam kawasan Kota Nusantara maupun yang menghubungkan Kota Nusantara dengan kota sekitar.

Setelah angkutan umum konvensional beroperasi, maka langkah berikutnya penyempurnaan dengan menerapkan teknologi cerdas.

Secerdas apapun ekosistem transportasi yang mau dibangun, jika ekosistem dasarnya belum ada, maka akan sangat sulit untuk penerapannya.

Kita lihat saja sekarang ini, geometrik jalan yang dibangun di Ibu Kota Nusantara, tidak bersahabat dengan pengembangan atau penerapan transportasi nirawak. Jika dari awal ingin ada kendaraan nirawak beroperasi di IKN, maka tidak layak.

Meskipun demikian, pembangunan kedepan bisa mengakomodasi kebutuhan kendaraan nirawak untuk masa depan. Baik untuk kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Karena itu, Badan Otorita IKN bersama Kementerian Perhubungan dan kementerian terkait sudah dapat mencicil pembangunan angkutan umum. Dengan demikian, pada Januari 2024, bentukan layanan angkutan umum sudah mulai terlihat.

Tentu saja kita berharap pada saat Presiden Jokowi memimpin Upacara Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di Kota Nusantara, pergerakan warga sudah terbiasa menggunakan angkutan umum.

Jika tidak ada angkutan umum yang dibangun dari sekarang, maka penghuni Kota Nusantara akan terbiasa menggunakan kendaraan pribadi.

Ketika penggunaan kendaraan pribadi sudah menjadi hal biasa, dampaknya tidak mudah untuk mendorong warga memanfaatkan angkutan umum.

Apa yang pernah terjadi pada kota lama, di manapun di seluruh Indonesia saat ini, hendaknya tidak terulang di Kota Nusantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Awas Kena Denda, Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Awas Kena Denda, Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Flores Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Flores Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MLFF Resmi Jadi Salah Satu Sistem Transaksi Jalan Tol

MLFF Resmi Jadi Salah Satu Sistem Transaksi Jalan Tol

Berita
Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Apartemen
Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Hunian
Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com