Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus 84,2 Persen, Begini Progres Terbaru Proyek JPM Dukuh Atas

Kompas.com - 22/06/2023, 15:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) “Serambi Temu” Dukuh Atas terus dikebut.

Mengutip laman MRT Jakarta, hingga 19 Juni 2023, perkembangan keseluruhannya telah mencapai 84,2 persen.

Saat ini, pembangunan jembatan sepanjang 265 meter tersebut telah masuk ke tahap penyelesaian lantai.

Kemudian, fasad, mekanikal, kelistrikan, dan pekerjaan pemipaan, struktur atap dan arsitektural, penyelesaian ramp sepeda, serta instalasi eskalator.

Baca juga: Stasiun MRT Dukuh Atas Disebut-sebut Titik Pusat Transportasi Publik

Jembatan ini merupakan salah satu bagian utama dalam pengembangan kawasan berorientasi transit Dukuh Atas.

Mengusung visi memberikan konektivitas terintegrasi, jembatan yang dibangun oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) dan mitranya akan akan menghubungkan Sstasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas di sisi selatan Waduk Setiabudi Barat dan Stasiun KCI Sudirman melintasi kali Banjir Kanal Barat dengan fitur yang terdiri dari akses sepeda, elevator, tangga, lift, area pandang, hingga gerai komersial.

JPM ini didesain sebagai bangunan selain untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas pejalan kaki antarmoda transportasi publik, juga berfungsi menghadirkan berbagai fitur lainnya seperti gerai makanan dan minuman hingga tempat tujuan wisata baru di Jakarta.

Infrastruktur tersebut dibangun dengan prinsip pengembangan konektivitas antarmoda, ruang publik inklusif dan enriching urban experience (memperkaya pengalaman perkotaan) sehingga diharapkan dapat menjadi identitas dan tujuan baru perkotaan.

Rencananya, jembatan ini akan ditargetkan selesai dibangun dan siap dioperasikan pada Juli 2023 mendatang sebagai persiapan operasional LRT Jabodebek pada Agustus 2023.

Adapun upaya pengembangan kawasan di sekitar stasiun MRT Jakarta merupakan bagian dari transformasi Jakarta dalam mengatur ulang kota dari padat lalu lintas (lalin) menjadi kota berkelanjutan dan tahan iklim. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com