JAKARTA, KOMPAS.com - Retak rambut merupakan salah satu masalah paling umum yang ditemukan pada tembok sebuah bangunan.
Jika bentuk retak rambut masih dalam keadaan ringan, maka dapat diatasi dengan diamplas atau langsung dicat ulang.
Namun, demikian pada beberapa kasus, retak rambut bisa menyebabkan kerusakan tembok yang lebih besar.
Nah agar dapat mengatasinya dengan cara yang tepat, Anda wajib mengetahui apa saja yang menjadi penyebab retak rambut pada tembok.
Seperti dikutip dari laman Instagram Kementerian PUPR, berikut 5 hal yang kerap menjadi penyebab terjadinya retak rambut.
Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Minyak Pada Permukaan Cat Tembok Warna Krem
1. Acian
Kualitas bahan acian dan komposisi yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya retak rambut di tembok.
Mengerjakan acian saat bahan plaster belum kering juga berkontribusi terhadap terjadinya retak rambut.
2. Plaster
Apabila plaster dinding yang diterapkan sudah terlalu kering dan tidak ada lagi kelembaban, membuat acian tidak bisa menempel dengan baik.
Karena lapisan acian tidak sempurna, membuat retak rambut pada tembok lebih mudah terjadi.
3. Kualitas cat
Kualitas cat yang buruk memiliki daya lekat yang rendah pada lapisan acian. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya retak rambut.
Penggunaan merek cat yang berbeda di setiap lapisan tembok juga bisa menyebabkan terjadinya retak rambut.
4. Cuaca
Perubahan cuaca bisa menyebabkan penyusutan dan pemuaian pada area tembok terutama yang berada di luar rumah.
Karena akan berpengaruh pada komposisi struktural dinding, maka potensi kemunculan retak rambut pun semakin besar.
Baca juga: 5 Cara yang Bisa Dilakukan agar Cat Tembok Rumah Minimalis Tahan Lama
5. Permukaan tanah
Seiring berjalannya waktu, tinggi permukaan tanah pada suatu area bisa berubah. Apalagi pada daerah yang baru saja terjadi bencana gempa.
Akibatnya, tembok akan bergerak mengikuti tinggi permukaan tanah yang baru sehingga menyebabkan retak rambut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.