Mudik Lewat Jalan Nasional Jatim pada H-10 Dipastikan Nyaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain jalan tol, Pemerintah juga tengah menyiapakan jalan nasional untuk menyambut mudik Lebaran 2023.

Untuk di Jawa Timur, jalan nasional dipastikan siap dan bebas dari pekerjaan di badan jalan pada H-10 Lebaran atau sekitar tanggal 11 April 2023.

Kendati demikian, pekerjaan merapikan bahu jalan dan rumput masih terus dilanjutkan agar infrastruktur konektivitas tersebut sudah rapi saat dilintasi pemudik.

"Untuk posko semua sudah berdiri H-10 dan alat berat disiagakan di lokasi rawan longsor seperti di Kabupaten Trenggalek dan di daerah Gumitir," kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan dan Jembatan (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Apri Artoto, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Senin (3/4/2023).

Selain itu, BBPJN Jawa Timur-Bali juga menyediakan 27 posko dan disaster relief unit di 9 lokasi guna mengantisipasi bencana.

Dari sisi jalan tol, Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Budi Harimawan Semihardjo mengatakan, saat ini Kementerian PUPR terus mempercepat penyelesaian Tol Probolinggo Timur-Gending sepanjang 8,6 kilometer.

Ruas tersebut merupakan salah satu seksi di Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) sepanjang 43,75 kilometer dan akan melengkapi Seksi 1-3 yang telah beroperasi sejak 2019 lalu.

Baca juga: Sambut Mudik, Alat Berat Disiagakan di Jalan Nasional Jateng-DIY

"Saat ini untuk Seksi 4A progres konstruksi telah mencapai 95 persen, dan kami upayakan pada 15 April 2023 sudah siap difungsionalkan untuk melayani mudik Lebaran tahun 2023," jelas Budi.

Sebagai informasi, Tol Paspro memilki total panjang 43,75 kilometer dan terdiri empat seksi, yakni Seksi 1 Grati Pasuruan-Tongas sepanjang 13,5 kilometer, Seksi 2 Tongas-Probolinggo Barat sepanjang 6,9 kilometer.

Lalu Seksi 3 Probolinggo Barat-Probolinggo Timur sepanjang 10,9 kilometer, dan Seksi 4A Probolinggo Timur-Gending sepanjang 8,6 kilometer.

Tol ini dikelola PT Transjawa Paspro Jalan Tol selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan dikerjakan oleh PT Waskita Karya Persero Tbk selaku kontraktor Pelaksana dengan nilai investasi sebesar Rp 6,36 triliun dan biaya konstruksi sebesar Rp 4,90 triliun.