Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/04/2023, 09:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah membangun jalan perbatasan di beberapa kawasan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Salah satunya adalah Jalan Perbatasan Papua sepanjang 1.098,33 kilometer. Infrastruktur ini merupakan upaya untuk memperkuat teritorial perbatasan antara Republik Indonesia dengan Papua Nugini.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membeberkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam membangun infrastruktur di Papua tersebut.

Tantangan yang dimaksud antara lain, gangguan keamanan, kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan, serta cuaca.

Di samping itu, keterbatasan material konstruksi serta akses ke lokasi juga sulit dicapai, sehingga logistik dan tenaga kerja sulit didapat.

"Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap mengingat medan yang dilalui sangat berat karena harus melintasi pegunungan terjal, menembus hutan yang sangat sulit untuk para pekerja konstruksi dan mobilisasi alat kerja," kata Menteri Basuki, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (3/4/2023).

Sementara Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian menjelaskan, Jalan Perbatasan Papua terbagi menjadi 3 segmen.

Segmen 1 Jayapura-Arso–Waris–Yeti dengan panjang 127,56 kilometer, Segmen 2 Yeti–Ubrub–Oksibil sepanjang 302,36 kilometer, dan Segmen 3 Oksibil–Tanah Merah–Muting–Merauke sepanjang 668,41 kilometer.

Baca juga: Cilincing-Tarumajaya via Tol Masih Gratis, tapi Harus Bayar Lewat Jalur Ini

"Saat ini, progress fisik pembangunan Segmen 1 Jayapura-Arso-Waris-Yeti telah mencapai 100 persen," ucap Hedy.

Lanjutnya, Segmen 2 Yeti-Ubrub-Oksibil telah mencapai 49,10 persen. Lalu Segmen 3 Oksibil-Tanah Merah-Muting-Merauke telah mencapai 87.02 persen.

"Sehingga total jalan perbatasan di Papua yang sudah terbangun sepanjang 944.44 kilometer," tambah Hedy.

Pelaksanaan pembangunan jalan perbatasan Papua Segmen 1-3 dari tahun 2015-2022 memakan anggaran sebesar Rp 1,283 triliun.

Ditargetkan penyelesaian pembangunan secara bertahap dengan target kondisi jalan pada akhir tahun 2024 adalah hutan sepanjang 146,79 kilometer, jalan tanah sepanjang 181,86 kilometer dan jalan aspal sepanjang 769,68 kilometer.

Menurut Hedy, selain memperkuat teritorial perbatasan antar-negara, pembangunan Jalan Perbatasan Papua ini bertujuan untuk membuka keterisolasian dan memperlancar konektivitas pusat ekonomi wilayah.

Hal tersebut diharapkan bisa memudahkan transportasi barang dan manusia yang akan berdampak kepada penurunan harga barang dan jasa di Papua.

Dengan terbangunnya infrastruktur jalan, kebutuhan pokok juga akan dapat diperoleh lebih mudah dan murah, sehingga mengurangi kesenjangan antar-wilayah di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com