Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih BTN Syariah Tumbuh Pesat, Lampaui Kinerja Unit Induk

Kompas.com - 16/02/2023, 22:38 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laba Bersih Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Tabungan Negara (BTN) atau BTN Syariah tahun 2022 naik 80,12 persen menjadi Rp 333,58 miliar dari Rp 185,2 miliar.

Capaian laba bersih BTN Syariah hingga 31 Desember 2022 tersebut terlihat melampaui kinerja laba bersih unit induk.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo memaparkan, laba bersih BTN tahun 2022 secara tahunan naik 28,15 persen menjadi Rp 3,04 triliun dari Rp 2,37 triliun pada tahun 2021.

"Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil," jelas Haru dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis (15/2/2023).

Dari sisi pembiayaan syariah, BTN Syariah mencatat pertumbuhan sebesar 14,79 persen secara tahunan menjadi Rp 33,62 triliun.

Kendati demikian, non-performing financing (NPF) gross BTN Syariah turun 101 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 3,31 persen.

Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan hingga 18,38 persen secara tahunan menjadi Rp 34,64 triliun pada akhir 2022.

"Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah tumbuh 18,18 persen menjadi Rp 45,33 triliun dibanding periode lalu sejumlah Rp 38,36 triliun," imbuh Haru.

Baca juga: Atasi Backlog, BTN Tawarkan 6 Skema Pembiayaan Perumahan

Sementara untuk unit induk BTN, Haru menjelaskan bahwa perseroan berhasil mencatat kredit dan pembiayaan yang tumbuh 8,53 persen secara tahunan menjadi Rp 298,28 triliun dari Rp 274,83 triliun.

Sedangkan kredit pemilikan rumah (KPR) tetap menjadi sektor terbesar sebagai penggerak bisnis BTN.

KPR BTN pada 2022 tumbuh 9,23 persen secara tahunan menjadi Rp 233,68 triliun.

Rinciannya, KPR Subsidi tumbuh 11,61 persen secara tahunan menjadi Rp 145,86 triliun, yang menjadikan BTN tetap memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa 83 persen.

Di sisi lain, BTN juga mampu meningkatkan DPK sebesar 8,77 persen secara tahunan dari Rp 295,97 triliun menjadi Rp 321,93 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com