Bolongan ini adalah tempat meriam Belanda dinyalakan untuk menangkal kapal-kapal Portugis, Inggris, Spanyol, dan negara lainnya yang mendatangi Batavia.
Sayangnya, benteng ini mengalami kerusakan yang diduga diakibatkan letusan Gunung Krakatau pada 1883 silam. Terdapat beberapa bagian dari benteng merah ini yang runtuh.
3. Benteng Vredeburg, Yogyakarta
Benteng putih ini menjadi salah satu kawasan turis di Yogyakarta. Benteng Vredenburg dibagun seiring dengan perkembangan Kesultanan Yogyakarta pada 1755.
Berlokasi persis di depan Gedung Agung dan Kraton Kesultanan Yogyakarta, Benteng ini dibangun sebagai benteng pertahanan jika sewaktu-waktu Sultan Yogyakarta berubah pikiran dan menjadikan Belanda sebagai musuhnya.
4. Benteng Rotterdam, Makassar
Berbeda dengan benteng-benteng sebelumnya, Benteng Rotterdam awalnya adalah Benteng Jumpandang yang dibangun oleh Kerajaan Gowa Tallo.
Namun, benteng ini rusak akibat serangan Belanda pada tahun 1955.
Akhirnya, Kerajaan Gowa Tallo menyerahkan benteng ini kepada Belanda atas Perjanjian Bongaya pada 1667.
Benteng Jumpandang akhirnya dibangun ulang dengan arsitektur khas Belanda dan dinamakan Fort Rotterdam.
5. Benteng Belgica, Maluku
Benteng Belgica memiliki bentuk yang berbeda dari benteng-benteng lainnya. Benteng ini memiliki bentuk segi lima dan terbagi menjadi dua bagian.
Bagian pertama adalah area pelataran dengan tembok tebal dan kokoh, sedangkan bagian kedua adalah bagunan bagian dalam benteng yang berbentuk segi lima dengan menara pengamat di setiap sudutnya.
Benteng Belgica adalah benteng yang didirikan oleh Portugis yang kemudian direbut dan dibangun kembali oleh Belanda.
Benteng ini lalu dijadikan sebagai markas militer, tempat memantau lalu lintas kapal dagang, dan benteng pertahanan dari rakyat Indonesia yang menentang monopoli perdagangan VOC