Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stadion Lusail Qatar, Potret Era Keemasan Seni Jazirah Arab

Kompas.com - 24/11/2022, 07:00 WIB
Thefanny,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPiala Dunia 2022 telah resmi dimulai di Qatar pada Minggu (20/11/2022).

Untuk menunjang perhelatan akbar ini, Pemerintah Qatar menyiapkan delapan stadion yang akan digunakan guna mencari pemenang pertandingan sepak bola antar-negara ini.

Kedelapan stadion tersebar di lima kota berbeda, di sekitar ibu kota Qatar, Doha.

Stadion Lusail Iconic, menjadi venue utama yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan pertandingan semifinal dan final serta penutupan Piala Dunia 2022.

Stadion ini dibangun pada April 2017 silam dan selesai empat tahun kemudian pada April 2021. Meski begitu, peresmiannya baru dilakukan pada November 2021.

Baca juga: Jelang Piala Dunia 2022, Qatar Siapkan Tenda Mewah di Gurun

Kapasitas yang dimiliki stadion ini sebanyak 86.000 penonton, dan memang dirancang sebagai bagian dari proposal tuan rumah piala dunia yang diajukan Qatar pada 2010 silam.

Desain dan tender pembangunannya pun baru diproses setelah Qatar ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Norman Foster yang menjadi arsitek utama dari stadion ini mempelajari peninggalan, Islam vas emas dan lentera fanar, yang identik dengan budaya Qatar.

Hasilnya ia terapkan dalam bentuk dan fasad stadion yang menggambarkan era keemasan seni dan keindahan di Jazirah Arab.

Stadion ini juga memiliki penggunaan daya atau energi ramah lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan pendingin ruangan (AC) di dalam arena yang menggunakan listrik bertenaga matahari sehingga diklaim tidak meninggalkan jejak karbon atau gas emisi.

Selain itu, diterapkan juga teknologi daur ulang air yang bisa digunakan untuk menyiram tanaman di sekitar stadion, sehingga Lusail mampu menghemat 40 persen lebih banyak dari stadion konvensional.

Ditambah dengan fasilitas sekitarnya seperti kemudahan akses dan desainnya yang megah, Stadion Lusail berhasil menyabet banyak penghargaan dari berbagai instansi.

Salah satunya Global Sustainability Assessment System (GSAS), yang dikelola oleh Gulf Organisation for Research & Development (GORD).

Baca juga: Kontroversi Maskot Piala Dunia Qatar, Mirip Casper dan Simbol Pekerja Migran

Bahkan, stadion ini juga mendapatkan peringkat A untuk GSAS Construction Management.

Setelah ajang Piala Dunia 2022 berakhir, Pemerintah Qatar akan mengurangi kapasitas stadion hingga 20.000 orang dengan melepas kursi-kursi penonton.

Nantinya, kursi-kursi ini akan disumbangkan ke tempat dengan infrastruktur yang kurang, sedangkan ruang kosongnya akan diubah menjadi restoran, tempat belanja, hingga klinik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com