Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Tragedi Jembatan India Berulang, Pemeliharaan Berkala Wajib Dilakukan

Kompas.com - 02/11/2022, 18:00 WIB
Thefanny,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia memiliki banyak jembatan gantung, mulai dari jembatan yang konstruksinya masih menggunakan kayu hingga berbahan beton.

Fungsinya pun beragam, ada yang digunakan sebagai alat penyeberangan, ada pula yang digunakan sebagai daya tarik wisatawan.

Untuk menghindari berulangnya tragedi jembatan ambruk di Gujarat, India, pada Minggu (30/11/20222) lalu, bagaimana seharusnya jembatan gantung dibangun dan dipelihara?

Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Taufik Widjoyono, jembatan gantung yang baik adalah jembatan yang memenuhi keamanan struktural (stabilitas, kekuatan, dan kekakuan), fungsi dan layanannya untuk pengguna, serta kemudahan pemeliharaan (maintainability).

Baca juga: Tragedi Jembatan Runtuh di India, Kecelakaan atau Kelalaian?

Pemeliharaan perlu dilakukan secara rutin setiap tahunnya. Pemeliharaan rutin ini ditujukan untuk memeriksa ketahanan struktur dan fungsinya.

“(Pemeriksaan) berkala tiga sampai lima tahunan untuk penggantian komponen. Di luar itu bisa dilakukan rehabilitasi, jika berkaitan pengamanan struktur,” jelas Taufik saat dihubungi kompas.com, Rabu (2/11/2022).

Selain pemeliharaan struktur, hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah kekuatan sebuah jembatan dalam menampung beban atau kapasitas.

Untuk jembatan baru, kekuatan ini bisa dilakukan dengan uji beban atau load test.

Taufik menambahkan, pengujian kekuatan jembatan yang sudah beroperasi bisa diperhatikan dengan berbagai cara seperti monitoring stress/strain secara berkala.

Pasalnya, kekuatan jembatan yang sudah dimakan usia juga dapat melemah meski telah dilakukan pemeliharaan.

“Dari kekuatan, pada prinsipnya tidak boleh lebih rendah dari beban standar yang disyaratkan,” ucap Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com