JAKARTA, KOMPAS.com - Synthesis Development menawarkan skema pembayaran yang mudah dijangkau milenial sebagai pasar garapan proyek terbarunya, Synthesis Huis, di Jakarta Timur.
Kemudahan pembayaran itu salah satunya adalah subsidi uang muka atau down payment (DP) lima persen serta angsuran satu persen.
Selain subsidi, perusahaan juga menawarkan skema pembayaran tunai keras yang dapat diangsur enam kali, tunai bertahap yang dapat diangsur 24 kali.
Dalam menjalankan sistem pembayaran ini, Syntehsis Development menggandeng sejumlah perbankan di antaranya KPR Bank Mandiri.
Managing Director Synthesis Huis Aldo Daniel mengatakan, perusahaannya berupaya memberikan kontribusi membantu mewujudkan impian milenial memiliki rumah dengan menghadirkan Synthesis Huis di wilayah Cijantung, Jakarta Timur.
"Hunian ini dapat dijadikan pilihan oleh semua kalangan termasuk executive millenial. Hal ini merupakan dukungan kami menepis pandangan masyarakat terhadap milenial yang kesulitan punya rumah di Jakarta," ujar Aldo dalam diskusi bertema “Kelola Rencana Keuangan Ala Milenial Miliki Properti,” yang digelar di marketing gallery Synthesis Huis, Kamis (29/9/2022).
Baca juga: Milenial, Terapkan Rumus Jitu Ini agar Bisa Punya Rumah
Dia menambahkan, Synthesis Huis bukan sekadar hunian yang nyaman ditinggali melainkan bisa dijadikan sebagai opsi investasi.
Hal ini didukung lokasi perumahan yang dekat dengan sejumlah akses transportasi mulai dari angkutan umum perkotaan, Transjakarta, Jalan Tol JORR, hingga Stasiun LRT Ciracas.
Harapannya, selain mempermudah dari sisi pembiayaan, penjualan unit Synthesis Huis dapat terjual sesuai target yang direncanakan.
"Hingga saat ini, dari total 215 unit yang ditawarkan, sudah terjual sekitar 60 persen atau 93 unit. Kami sedang dalam proses pembangunan dengan serah terima bertahap mulai akhir 2023," imbuh Aldo.
Dalam kesempatan yang sama Founder PT Daya Uang Indonesia Tangguh Lolita Setyawati memaparkan solusi dan strategi perencanaan keuangan yang bisa dilakukan generasi milenial untuk mempunyai rumah.
Menurut Lolita, masalah terbesar generasi milenial saat ini salah satunya adalah gaya hidup. Sebetulnya milenial itu mampu membeli rumah asalkan menerapkan strategi perencanaan keuangan secara matang.
Terpenting adalah mengatur cash flow, berusaha mengalokasikan sebagian penghasilan mereka untuk tabungan uang muka mencicil rumah.
“Merencanakan keuangan salah satu cara termudah untuk bisa memiliki rumah, apalagi harga properti tiap tahun mengalami kenaikan yang relatif tinggi. Hal pertama yang harus dilakukan milenial adalah mengubah mind set, berfikir visioner untuk membeli rumah. Mereka harus fokus mencapai target,” jelas Lolita.
Semakin besar penghasilan, tentunya porsi tabungan untuk investasi lebih besar. Ada baiknya fokus ingin punya rumah seperti apa, lokasinya di mana, harga sesuai kemampuan. Upayakan menabung untuk uang muka jika ingin membeli rumah secara KPR.