Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2022, 08:06 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan generasi milenial semakin sulit memiliki rumah atau hunian karena kenaikan harga properti yang tidak sebanding dengan pendapatan mereka.

Harga properti semakin tinggi, per tahun bisa mencapai kenaikan enam persen. Sementara perubahan pendapatan milenial tak sampai 3 persen.

Bahkan, pendapatan mereka bisa menyusut akibat gaya hidup yang dinilai sebagai salah satu biang keladi sulitnya milenial punya rumah.

Kondisi ini menyebabkan properti kian jauh dari jangkauan milenial. Akibatnya, pada 2019 saja menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ada sekitar 81 juta milenial yang belum memiliki rumah.

Baca juga: Lima Tahun Lagi, Generasi Milenial Terancam Tidak Bisa Membeli Rumah

Namun demikian, sebetulnya milenial bisa memiliki rumah asalkan menerapkan sejumlah strategi perencanaan keuangan yang sesuai.

Founder PT Daya Uang Indonesia Tangguh Lolita Setyawati mengatakan, strategi perencanaan keuangan secara matang yang bisa dilakukan milenial adalah mengatur cash flow, berusaha mengalokasikan sebagian penghasilan mereka untuk tabungan uang muka atau down payment (DP).

“Merencanakan keuangan adalah salah satu cara termudah untuk bisa memiliki rumah, apalagi harga properti tiap tahun mengalami kenaikan yang relatif tinggi," ujar Lolita dalam diskusi “Kelola Rencana Keuangan Ala Milenial Miliki Properti,” yang digelar di marketing gallery Synthesis Huis, Kamis (29/9/2022).

Menurut Lolita, hal pertama yang harus dilakukan milenial adalah mengubah mind set, dan berfikir visioner untuk membeli rumah. Mereka harus fokus mencapai target.

Semua harus terencana dengan baik, ada porsi keuangan yang bisa dikeluarkan untuk keperluan saat ini dan mematangkan pula rencana keuangan untuk masa depan. 

Semakin besar penghasilan, tentunya porsi tabungan untuk investasi lebih besar. Ada baiknya fokus ingin punya rumah seperti apa, lokasinya di mana, dan harga sesuai kemampuan.

"Upayakan menabung untuk DP jika ingin membeli rumah secara KPR. Saran saya, milenial harus melek investasi di instrumen yang menghasilkan lebih tinggi dari kenaikan harga properti pertahun yaitu 6 persen,” imbuh Lolita.

Ada rumus dasar untuk milenial agar dapat membeli rumah dengan harga yang sesuai dengan cara mengukur penghasilannya.

Rumus dasar tersebut adalah dengan menghitung 5 kali penghasilan tahunan dengan batasan maksimal harga rumah.

Contoh berikut adalah untuk milenial dengan penghasilan tanggung yang tidak termasuk dalam kategori sasaran subsidi Pemerintah.

Jika penghasilan per bulan Rp 10 juta, maka harga rumah yang bisa dibeli milenial sebesar Rp 650 juta (Rp 10 juta x 13 bulan x 5).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com