Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Maut di Jalan Tol Terjadi Berturut-turut, Apa yang Salah?

Kompas.com - 26/09/2022, 16:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Keempat, konstruksi jalan tol harus baik kualitasnya supaya selalu dalam kondisi rata dan tidak bergelombang.

Agus berpendapat, persoalan dalam membangun jalan tol itu, banyak kontraktor memilih kualitas yang sederhana dan berpikir nanti mudah diperbaiki.

"Tidak usah terlalu bagus supaya cepet rusak sehingga ada uang untuk memperbaiki," sambung Agus.

Maka dari itu, ini menjadi tanggung jawab dari Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan BPJT.

Agus pun mengkritisi peran BPJT yang dinilai belum maksimal. Jika sudah, kecelakaan tidak akan terjadi.

Baca juga: Lima Orang Tewas Akibat Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo, Ini Kronologinya

Menurut dia, BPJT harus mengawasi para BUJT dalam membangun maupun menjaga kualitas jalan tol itu sendiri.

Kendati demikian, kata dia, berkendara di jalan tol Indonesia dinilai aman asalkan sesuai dengan peraturan yang ada.

"Kita harus disiplin, tidak boleh melaju di atas 120 (kilometer per jam), misalnya, dan juga enggak boleh nyetir ke kanan, ke kiri. Kadang, kadang gaya nyetir-nya juga kalau kosong, kita masuk. Bahkan, bahu jalan pun dipake, itu enggak bisa," tambah Agus.

Selain itu, pengguna juga tidak boleh menyetir sambil menerima panggilan gawai, dan truk ODOL harus segera dihilangkan.

Baca juga: Profil Tol Semarang-Solo, Lokasi Kecelakaan Maut, Renggut 5 Korban

"Selain itu, dia (penyebab) kerusakan jalan, dia biang kecelakaan," ucap Agus.

Sementara itu, Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit menjelaskan, pihaknya akan mengecek lagi accident rate (tingkat kecelakaan) dan fatality rate (tingkat kecelakaan) di jalan tol.

"Kalau YoY (year-on-year) atau secara tahunan, fatality rate-nya kan turun, 2019, 2020, 2021," ujar Danang kepada Kompas.com, Senin (26/9/2022).

Untuk tingkat kecelakaan secara tahunan mengalami kenaikan selama setahun, yaitu pada tahun 2019-2020. Sementara pada rentang 2020-2021 mengalami penurunan.

Danang mengatakan, rata-rata tingkat kecelakaan tahun 2021 lebih rendah bila dibandingkan tahun 2019.

"Accident rate dan fatality rate untuk 2022 menunggu data hingga akhir tahun. Tapi, kita bisa buat prognosisnya sebenarnya," ungkap dia.

Dengan melihat kondisi yang ada, sudah banyak jalan tol yang ada dan menambah jumlah kilometernya sehingga hal ini menjadi tambahan nilai denominator.

Sejauh ini, kata Danang, informasi kampanye aman berkendara di jalan tol masih terus dilakukan oleh para pengelola dan BUJT.

Terutama Tol Pejagan-Pemalang masih dibahas oleh Indonesia Investment Authority (INA) sebagai pemilik baru PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR).

"Harapan saya, INA bisa lebih memperhatikan aspek operasional dan pemeliharaan (OP)," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com