Keempat, konstruksi jalan tol harus baik kualitasnya supaya selalu dalam kondisi rata dan tidak bergelombang.
Agus berpendapat, persoalan dalam membangun jalan tol itu, banyak kontraktor memilih kualitas yang sederhana dan berpikir nanti mudah diperbaiki.
"Tidak usah terlalu bagus supaya cepet rusak sehingga ada uang untuk memperbaiki," sambung Agus.
Maka dari itu, ini menjadi tanggung jawab dari Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan BPJT.
Agus pun mengkritisi peran BPJT yang dinilai belum maksimal. Jika sudah, kecelakaan tidak akan terjadi.
Baca juga: Lima Orang Tewas Akibat Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo, Ini Kronologinya
Menurut dia, BPJT harus mengawasi para BUJT dalam membangun maupun menjaga kualitas jalan tol itu sendiri.
Kendati demikian, kata dia, berkendara di jalan tol Indonesia dinilai aman asalkan sesuai dengan peraturan yang ada.
"Kita harus disiplin, tidak boleh melaju di atas 120 (kilometer per jam), misalnya, dan juga enggak boleh nyetir ke kanan, ke kiri. Kadang, kadang gaya nyetir-nya juga kalau kosong, kita masuk. Bahkan, bahu jalan pun dipake, itu enggak bisa," tambah Agus.
Selain itu, pengguna juga tidak boleh menyetir sambil menerima panggilan gawai, dan truk ODOL harus segera dihilangkan.
Baca juga: Profil Tol Semarang-Solo, Lokasi Kecelakaan Maut, Renggut 5 Korban
"Selain itu, dia (penyebab) kerusakan jalan, dia biang kecelakaan," ucap Agus.
Sementara itu, Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit menjelaskan, pihaknya akan mengecek lagi accident rate (tingkat kecelakaan) dan fatality rate (tingkat kecelakaan) di jalan tol.
"Kalau YoY (year-on-year) atau secara tahunan, fatality rate-nya kan turun, 2019, 2020, 2021," ujar Danang kepada Kompas.com, Senin (26/9/2022).
Untuk tingkat kecelakaan secara tahunan mengalami kenaikan selama setahun, yaitu pada tahun 2019-2020. Sementara pada rentang 2020-2021 mengalami penurunan.
Danang mengatakan, rata-rata tingkat kecelakaan tahun 2021 lebih rendah bila dibandingkan tahun 2019.
"Accident rate dan fatality rate untuk 2022 menunggu data hingga akhir tahun. Tapi, kita bisa buat prognosisnya sebenarnya," ungkap dia.
Dengan melihat kondisi yang ada, sudah banyak jalan tol yang ada dan menambah jumlah kilometernya sehingga hal ini menjadi tambahan nilai denominator.
Sejauh ini, kata Danang, informasi kampanye aman berkendara di jalan tol masih terus dilakukan oleh para pengelola dan BUJT.
Terutama Tol Pejagan-Pemalang masih dibahas oleh Indonesia Investment Authority (INA) sebagai pemilik baru PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR).
"Harapan saya, INA bisa lebih memperhatikan aspek operasional dan pemeliharaan (OP)," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.