Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Begini Proses Pengolahan Air Limbah Sebelum Dibuang

Kompas.com - 26/09/2022, 13:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri dan kegiatan lainnya.

Sebelum dibuang ke badan air, air limbah harus melalui pengolahan terlebih dahulu agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan hingga penyakit.

Terkait hal ini, Perusahaan Umum Daerah Pengolahan Air Limbah Jakarta (Perumda Paljaya) menjelaskan, terdapat dua pendekatan pengolahan air limbah.

Pertama adalah yang umum digunakan yaitu pengolahan menggunakan sistem setempat di mana warga menggunakan septic tank atau tangki septik sesuai standar dan dilengkapi dengan bidang resapan atau kolam sanita.

Selain itu juga dilakukan penyedotan lumpur tinja dari tangki septik secara berkala atau minimal 3 tahun sekali untuk memastikan air yang dikembalikan ke lingkungan sudah aman dan tidak mencemari air tanah atau air permukaan.

Baca juga: Teknologi IPAL Krukut Jadi Salah Satu Referensi Pengolahan Air Limbah di IKN

Untuk sistem setempat, Paljaya memiliki layanan penjualan tangki septik BIOPAL, penyedotan lumpur tinja dan pengolahannya di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

Sementara Jakarta memiliki 2 IPLT yang berlokasi di Pulo Gebang dan Duri Kosambi yang dioperasikan oleh Paljaya dengan kapasitas total 1.800 meter kubik per hari.

Paljaya juga melaksanakan Program Revitalisasi Tangki Septik agar area-area yang belum dijangkau jaringan perpipaan air limbah masyarakat bisa menggunakan tangki septik yang aman.

Kedua, menggunakan sistem pengolahan terpusat di mana air limbah yang dihasilkan langsung dialirkan melalui jaringan perpipaan air limbah dan diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Saat ini Paljaya dengan IPAL Setiabudi dan IPAL Krukut melayani zona 0 atau salah 1 zona dari 15 zona pengelolaan air limbah di Jakarta dengan kapasitas 30.000 meter kubik per hari.

Baca juga: Akan Dimulai, Intip Timeline Proyek Pembangunan IPAL Jakarta

Kedua IPAL tersebut melayani sekitar 2.699.205 People Equivalent (PE) dan akan terus bertambah seiring perluasan jaringan perpipaan.

Sehingga, jika tempat tinggal sudah dilalui jaringan perpipaan air limbah, penghuni dapat menyambungkan dan membuang air limbah ke jaringan perpipaan tersebut untuk dialirkan ke IPAL tanpa perlu menggunakan tangki septik.

Berdasarkan Master Plan Tahun 2012, diproyeksikan mayoritas wilayah di Jakarta akan menggunakan sistem terpusat dengan jaringan perpipaan air limbah pada tahun 2050.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com