Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Signify Kenalkan Konsep Green Switch, Dukung Target Nol Emisi Karbon

Kompas.com - 07/09/2022, 07:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Signify selaku perusahaan bidang pencahayaan memperkenalkan konsep Green Switch untuk mendukung target nol emisi karbon Indonesia pada tahun 2026.

Konsep Green Switch disampaikan oleh Signify saat mengikuti pameran dalam Third Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (3rd EDM – CSWG) and Joint Environment and Climate Ministers’ Meeting (JECMM) di Bali Nusa Dua Convention Center Indonesia pada 29-31 Agustus 2022.

Carolus Dori Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022 bakal menjadi momentum gerakan konversi kendaraan listrik di Indonesia. Hal inilah yang disampaikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat meninjau kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Nusa Dua, Bali.

Pertemuan yang dipimpin oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut merupakan bagian dari rangkaian pertemuan menuju Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022.

Konsep Green Switch dimaksudkan untuk membantu negara, kota, dan pemilik bisnis dalam mengurangi emisi karbon.

Caranya adalah dengan beralih dari lampu konvensional ke Light Emitting Diode (LED) dan pencahayaan terkoneksi.

 Baca juga: Ini Fasilitas Pabrik Cetak Luminer 3D Signify Keempat di Dunia

Juga melalui peningkatan pencahayaan untuk renovasi bangunan dan infrastruktur berkelanjutan, kota pintar, dan pembangunan infrastruktur digital yang dibutuhkan oleh ekonomi netral karbon.

Secara lebih rinci, konsep Green Switch bisa diwujudkan dengan cepat dan mudah lewat enam inisiatif unggulan.

Pertama adalah gelombang renovasi, yakni efisiensi energi melalui renovasi lingkungan binaan yang merupakan kunci mencapai tujuan netralitas karbon.

Kedua adalah ekonomi sirkular berupa pemikiran baru seperti gunakan-gunakan kembali-perbarui atau use-reuse-regenerate.

Ketiga adalah keanekaragaman hayati. Dijelaskan bahwa produksi pangan menyumbang hampir sepertiga dari emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Signify Distribusikan Lampu di Kampung Terang Hemat Energi NTT

Sehingga, mengurangi jarak tempuh distribusi makanan dan metode pertanian berkelanjutan bisa memangkas karbon serta membantu melindungi keanekaragaman hayati.

Keempat adalah energi bersih atau meningkatkan efisiensi energi saat terhubung ke energi terbarukan karena sebagian besar emisi karbon berasal dari produksi energi.

Kelima adalah mobilitas bersih. Disebutkan bahwa transportasi darat sejauh ini merupakan penghasil emisi tertinggi sehingga harus secara radikal menghilangkan karbon sebesar 90 persen pada 2050.

Keenam adalah digitalisasi atau beralih ke pencahayaan digital yang disebut mampu menghilangkan 80 persen konsumsi energi terkait pencahayaan.

Dengan sensor untuk mengumpulkan data dan komunikasi yang tertanam, pencahayaan dapat bergabung dengan ekosistem digital dan membantu mewujudkan potensi dekarbonisasi penuh dari solusi hijau.

Di sisi lain, Signify juga menghadirkan luminer cetak 3D Philips yang diproduksi oleh pabrik Signify di Serpong, Tangerang untuk menyoroti program keberlanjutan perusahaan.

Pada kesempatan tersebut, Signify dengan bangga memproduksi lampu meja cetak 3D berlogo G20 untuk KLHK yang diberikan kepada seluruh negara partisipan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com