JAKARTA, KOMPAS.com - Anda yang sering bepergian untuk kepentingan bisnis, tentu tak asing lagi dengan nama Dusit Hotel Mangga Dua, Jakarta Utara.
Ya, nama jaringan hotel internasional yang berbasis di Bangkok, Thailand, ini demikian populer. Bahkan, hingga kini nama itu masih melekat di benak warga Jakarta.
Penyebutan "Dusit Mangga Dua" kerap disebut hingga sekarang, ketika melintasi sepenggal Jl Mangga Dua Raya atau menuju pemberhentian bus Transjakarta.
Head of Media Relation and Support Sinarmas Land Ahmad Soemawisastra mengakui, saat PT Duta Pertiwi Tbk (anak usaha Sinarmas Land) bekerja sama dengan Dusit International, Dusit Hotel memang menjadi destinasi hospitalitas utama di kawasan utara Jakarta.
Baca juga: 4 Hotel Indonesia Masuk Daftar 100 Terbaik Dunia 2022, Apa Saja?
"Mereka menawarkan pelayanan yang bagus, berkualitas, dan menjadi pembicaraan utama warga Jakarta," ujar Ahmad kepada Kompas.com, Selasa (30/8/2022).
Hotel 351 kamar ini dikenal sebagai salah satu pilihan pertama tempat penginapan bagi tamu asing dari negara-negara Asia seperti Jepang, China, Vietnam, Taiwan, Thailand, Philipina, Hongkong, Singapura, Malaysia, dan Brunei.
"Para pebisnis ini terutama bergerak di bidang perdagangan atau trading, dan logistik, untuk mendistribusikan barangnya ke seluruh Indonesia. Mereka melakukan transaksi di Mangga Dua dan menginap di Dusit," ujar Hendra menjawab Kompas.com, Minggu (4/9/2022).
Tak hanya itu, menurut Ahmad, tim Dusit International telah mendidik dan melahirkan talenta-talenta hotel profesional (hoteliers) lokal dengan baik.
Mereka memiliki kompetensi tinggi untuk melanjutkan pengelolaan hotel-hotel yang dibangun dan dikelola oleh Sinarmas Land.
Kinerja Dusit Hotel Mangga Dua diklaim Ahmad sangat memuaskan baik dari segi matriks tingkat okupansi, maupun pendapatan saat kontrak kerja sama berlangsung pada akhir 1990-an hingga 1 April tahun 2006.
Namun, kontrak tersebut harus berakhir karena Sinarmas Land ingin mengembangkan dan mengelola bisnis hotel secara mandiri dan terintegrasi.
Bagaimana kini, apakah Dusit International akan kembali meramaikan konstelasi bisnis perhotelan di Jakarta yang menunjukkan pergerakan setelah dihantam krisis Pandemi Covid-19?
Chief Executive Officer Vimarn Suriya (anak perusahaan Dusit International) La-ead Kovavisaruch menuturkan, Dusit International adalah kebanggaan Thailand (Thai Pride) yang senantiasa mengutamakan kualitas pelayanan bertaraf internasional, dan memberikan kepuasan serta manfaat baik kepada pelanggannya maupun lingkungan sekitar.
Jakarta, Indonesia, diakui La-ead, punya potensi besar dengan laju pertumbuhan ekonomi yang luar biasa signifikan dalam satu dekade terakhir.
Namun, untuk mengembangkan hotel dengan merek Dusit di Jakarta dan menyasar segmen para pebisnis mapan, perusahaan masih harus mengelaborasi kondisi pasar hotel aktual secara mendalam dan matang.
Hal ini karena, kondisi pasar hotel di Jakarta sudah berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ada banyak brand dari jaringan hotel internasional lainnya yang melakukan ekspansi di Jakarta.
Selain itu, perkembangkan teknologi digital telah mendisrupsi seluruh lini bisnis perhotelan, mulai dari konsep desain, ticketing, reservasi, kondisi kamar, fasilitas, hingga amenitas yang dibutuhkan.
"Preferensi pasar tidak lagi sama. Mereka terus bergerak dinamis. Dan kekuatan kami adalah senantiasa bergerak mengikuti perubahan ini tanpa meninggalkan values atau nilai-nilai yang secara tradisi telah tertanam dengan baik yakni memberikan manfaat sebesar-besarnya buat pelanggan," papar La-ead.
Kehadiran Elite Havens di Indonesia, dan debut Dusit Thani Laguna Singapore pada Desember 2020 merupakan dua bagian penting dari strategi perusahaan untuk melayani tamu di kawasan Asia Tenggara.
Hingga kini, Dusit International memiliki lebih dari 320 portofolio hotel di 16 negara yang dimiliki dan dikelola dengan layanan kelas menengah atas hingga segmen mewah.
Portofolio ini mencakup Dusit Thani (kelas upper-class), dusitD2 (kelas atas), Dusit Princess (kelas menengah atas), dan Dusit Devarana (mewah).
"Untuk mengakomodasi selera konsumen yang terus berubah pada era disrupsi digital ini, kami terus memperluas operasi di seluruh spektrum penginapan untuk menawarkan pengalaman yang lebih luas bagi tamu dan pelanggan kami," ujar La-ead.
Mereka juga memasuki pasar gaya hidup mewah dan terjangkau melalui ASAI Hotels, merek baru khas yang dirancang untuk menghubungkan para pelancong milenial dengan pengalaman lokal otentik di kota-kota dinamis dan tujuan resor di seluruh dunia.
Kini mereka tengah menggarap megaproyek Dusit Central Park senilai 46 Baht atau 1,4 miliar dollar AS bersama Central Pattana PCL melalui bendera Vimarn Suriya dengan komposisi kepemilikan 70 persen Dusit International dan 30 persen Central Pattana PCL.
Central Pattana PCL diketahui merupakan pengembang properti regional Thailand yang ?memiliki dan mengoperasikan 34 pusat perbelanjaan dan mixed use development.
Dusit Central Park menempati area seluas empat hektar di Rama IV Road, jantung bisnis dan finansial Kota Bangkok. Mencakup hotel bintang lima Dusit, apartemen Dusit Residences dan Dusit Parkside, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan Central Park.
Adapun pekerjaan konstruksi fisik Dusit Central Park tengah berlangsung dan ditargetkan beroperasi secara penuh untuk keseluruhan proyek pada 2026 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.