Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Terdapat 47.915 Desa yang Belum Tersentuh Akses Air Minum

Kompas.com - 29/08/2022, 16:18 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Untuk itu, dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR 2020-2024, terdapat tujuan pembangunan infrastruktur permukiman adalah meningkatnya pemenuhan infrastruktur permukiman yang layak dan aman dengan target 100 persen akses air minum layak dan 90 persen akses terhadap sanitasi.

Pamsimas adalah salah satu pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat dalam rangka penyediaan lapangan kerja dan untuk mempertahankan daya beli masyarakat.

"Saya merasa senang karena program Pamsimas ini telah memberikan manfaat bagi masyarakat berupa kemudahan dalam mengakses air dan kualitas air yang lebih baik," kata Basuki.

Hal ini diperkuat dengan hasil Beneficiary Survey Program Pamsimas terkait tingkat kepuasan masyarakat dengan kategori baik terhadap program ini. Namun demikian, masih perlu ditingkatkan pengelolaan pelayanan air minum oleh masyarakat.

Pemerintah Indonesia menargetkan penyediaan layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh rakyat pada akhir tahun 2024, dan juga berkomitmen mewujudkan Sustainable Development Goals yaitu menjamin ketersediaan serta pengelolaan air minum yang aman dan terjangkau untuk semua pada tahun 2030.

Pamsimas sendiri merupakan program bersama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan BAPPENAS, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Desa yang bersifat stimulan.

Pelaksanaan Pamsimas dibiayai beberapa sumber pendanaan. Jumlah investasi yang masuk ke desa untuk pembangunan air minum sebesar Rp 14,4 triliun.

Terdiri dari porsi APBN 57,8 persen dan 42,2 persen lainnya dari pembiayaan APBD, APBDes, konstribusi masyarakat, dan swasta atau corporate social responsibility (CSR).

Adapun porsi APBN terdiri dari Rp 4,04 triliun (48,6 persen) merupakan Loan dan Grant dan Rp 4,28 triliun (51,4 persen) merupakan Rupiah Murni.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com