JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia International Furniture Exhibition (IFEX) kembali dilaksanakan pada 18-21 Agustus 2022 di Jakarta International Expo (JIEXpo), Kemayoran.
Pameran mebel dan kerajinan business to business (B2B) ini sempat ditiadakan selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Djujuk Aryati mengatakan, karya produsen asal Indonesia mampu menarik pembeli.
Produk yang ditawarkan banyak yang mengombinasikan bahan baku, seperti jati, mahoni, kayu, rotan, hingga metal. Selain itu, tak sedikit produk sustainable yang dihasilkan.
"Menariknya karena tren sekarang dituntut untuk sustainable product," jelasnya dalam konferensi pers, Jumat (19/8/2022).
Baca juga: Target Transaksi Pameran Furnitur IFEX 2022 Rp 7,4 Triliun
Dari pantauan Kompas.com, ada 250 tenant yang hadir dalam IFEX 2022. Di antaranya sejumlah produsen yang menampilkan karya unik dan berbeda dari yang lain.
Misalnya konsep yang diusung oleh Jati Visions, perusahaan furnitur asal Cirebon. Karya yang dipajang di IFEX 2022 adalah tile yang terbuat dari batok kelapa.
Karena keunikannya, produk perusahaan yang telah berdiri sejak 1995 tersebut sering dieskpor ke Korea Selatan, Amerika Serikat, Belanda hingga Dubai.
Selain dari batok kelapa, beberapa bahan lain yang digunakan adalah kulit kerang dan gedebok pisang.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Anda Harus Menggunakan Furnitur Rotan
Jelas Asep, pabrik mereka bisa menghasilkan hingga 1.000 tile per bulan dengan bantuan karyawan yang berasal dari masyarakat sekitar.
Pihaknya menjadikan ajang IFEX 2022 sebagai peluang bagus untuk memperkenalkan produk kepada konsumen.
"Belum ada transaksi selama 2 hari IFEX berlangsung. Kita sebenarnya lagi pemanasan, kapan lagi kita buka, apalagi lagi dampak covid," kata Asep saat ditemui Kompas.com di lokasi.
Beralih ke tenant lain, ada Nafarrel Furniture dari Yogyakarta yang mengubah drum besi menjadi meja dan kursi.