Hingga Juni 2022, Nilai Kontrak Baru Waskita Melonjak 197 persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Juni 2022, PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau Waskita telah membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 9,3 triliun.

Nilai tersebut meningkat sebanyak 197,30 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 lalu, yaitu sebesar Rp 3,13 triliun.

SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho mengatakan, ada beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan Juni 2022.

Meliputi proyek rehabilitasi Jalan dan Jembatan Nasional di Sumatra Utara, Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM.

Kemudian, proyek Jalan Nasional Oecusse Timor Leste, dan proyek Bendungan Temef NTT tahap 4.

Menurut Novianto, pada tahun ini Perseroan fokus pada perbaikan kinerja operasional dengan menjalankan bisnis usaha melalui penyelesaian proyek-proyek yang tertunda selama pandemi COVID-19.

"Serta meningkatkan kontrak baru baik dipasar domestik dan internasional dengan berpartisipasi pada G2G Pemerintah Indonesia dengan negara lain," jelasnya.

Adapun perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 9,3 triliun itu berasal dari berbagai sumber proyek.

Meliputi proyek pemerintah sebesar 79,97 persen, proyek swasta sebesar 8,99 persen.

Selanjutnya, pengembangan bisnis anak usaha Perseroan sebesar 8,48 persen, dan proyek BUMN sebesar 2,56 persen.

Berdasarkan segmentasi tipe proyek, terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 73,09 persen, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 9,83 persen.

Kemudian, anak usaha sebesar 8,48 persen, proyek gedung sebesar 6,64 persen, EPC sebesar 1,91 persen, dan proyek sipil lainya sebesar 0,06 persen.