Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Perbedaan Tipologi Rumah Tapak dengan Maisonet

Kompas.com - 05/04/2022, 08:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan rumah maisonet dinilai mampu menjawab tantangan kebutuhan hunian seiring keterbatasan lahan di kota-kota besar Indonesia.

Karena lahan yang terbatas memicu adanya ketersediaan rumah tapak dengan banderol harga yang terbilang mahal.

Oleh sebab itu, rumah maisonet digadang-gadang mampu mengatasi persoalan tersebut. Karena pemanfaatan lahan yang lebih efisien dibanding rumah tapak.

Lantas, apa perbedaan tipologi rumah tapak dengan maisonet?

Baca juga: Mengupas Maisonet, Model Hunian di Perkotaan dengan Lahan Terbatas

Hal tersebut tertuang dalam dokumen berjudul Rumah Maisonet: Hunian pada Lahan Kecil yang disusun Tim Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR.

Perbedaan mendasar antara tipologi rumah tapak dengan maisonet adalah kebutuhan ruang untuk sirkulasi vertikal atau tangga. Sehingga tidak mengganggu ruang lainnya.

Kebutuhan ruang pada rumah tapak bertingkat rendah atau maisonet meliputi ruang hunian dasar dan ruang sirkulasi vertikal.

Untuk ruang hunian dasar tetap mengacu standar 9 meter persegi per orang. Lalu untuk ruang sirkulasi vertikal minimal 10 persen dari luas hunian atau 1,8 meter persegi per lantai.

Contohnya, apabila penghuni rumah 4 orang, luasan minimal rumah maisonet yaitu 36 meter persegi ditambah 3,6 meter persegi.

Jadi, totalnya 39,6 meter persegi dan dapat dibulatkan menjadi 40 meter persegi.

Sedangkan luasan lahan atau kaveling rumah maisonet berkisar antara 30 meter persegi sampai 42 meter persegi.

Di sisi lain, untuk rumah tapak yang dihuni 4 orang standarnya memiliki luas bangunan 36 meter persegi dan luas lahan atau kaveling 60 meter persegi.

Berdasarkan hasil simulasi perbandingan antara kedua model rumah tersebut, memperlihatkan adanya efisiensi pemanfaatan lahan pada maisonet.

Paling optimal apabila luas kaveling maisonet sebesar 30 meter persegi. Yaitu dua kali lebih efisen daripada rumah tapak.

Namun, efisiensi lahan kurang optimal apabila luas kaveling maisonet lebih dari 42 meter persegi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com