Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bernilai Rp 1,9 Triliun, Bendungan Mbay Dibangun untuk Irigasi Pertanian 5.899 Hektar

Kompas.com - 01/03/2022, 17:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya tengah membangun Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Bendungan Mbay merupakan satu dari 11 bendungan baru proyek strategis nasional (PSN) yang rencananya dibangun pada 2021-2027 sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.

“Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena air-nya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Basuki dalam keterangannya, Selasa (01/03/2022). 

Baca juga: Profil Bendungan Kuwil Kawangkoan, Pengendali Banjir Kota Manado

Bendungan ini memiliki volume tampungan total 51,74 juta meter kubik dengan luas genangan 499,44 hektare.

Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 48 meter, lebar 12 meter dan panjang 436 meter. Bendungan ini didesain dengan tipe zonal dengan inti tegak.

"Selain pemanfaatan layanan irigasi, bendungan juga diharapkan melayani kebutuhan air domestik masyarakat melalui pembangunan jaringan air baku dan IPA,” ujarnya. 

Pembangunan Bendungan Mbay terbagi menjadi 2 paket. Progres fisik paket I baru mencapai 2,21 persen dan paket II 0,83 persen.

Paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk-Bumi Indah KSO dan Paket II PT Brantas Abipraya. Adapun supervisi dikerjakan oleh PT Indra Karya-Rancang Semesta-Sabana (KSO).

Bendungan yang dikerjakan pada 2021-2024 ini dibangun dengan anggaran Rp 1,915 triliun. Nantinya bendungan ini akan menghasilkan air baku 0,21 meter kubik per detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.899 hektare lahan pertanian.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NTT II Agus Sosiawan mengatakan pembangunan bendungan Mbay telah melalui proses yang panjang.

“Feasibility Study dilakukan pada 1999-2000, kemudian dilanjutkan dengan detail desain pada 2001-2002 dan 2016. Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) dan AMDAL dilakukan pada 2018,” ucap Agus.

Pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi NTT.

Sebelumnya sejak tahun 2015, di NTT telah diselesaikan dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tiga bendungan yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang pada 2018, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu pada 2019, dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka pada 2021.

Kemudian tengah diselesaikan pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang dengan progres 34,19 persen dan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan 56,27 persen.

"Selanjutnya juga ada Bendungan Kolhua di Kota Kupang yang akan dibangun pada 2022 ini," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com