Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Nasib Sektor Properti di Jakarta bila Ibu Kota Pindah

Kompas.com - 27/01/2022, 08:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) telah diputuskan seiring pengesahan UU IKN beberapa waktu lalu.

Kendati IKN dipindahkan ke Kaltim, konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) menilai sektor properti di Jakarta ataupun kawasan Jabodetabek akan tetap bertahan.

Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mengatakan, sektor properti kawasan Jabodetabek nantinya masih akan mendapat minat dari pasar walaupun sudah tidak lagi menjadi IKN.

Baca juga: Pembangunan IKN Fase Pertama Rp 45 Triliun Tak Gunakan Dana PEN

"Karena dilihat juga dari visi pemerintahan yang tetap menjadikan Jakarta sebagai pusat bisnis dan komersial untuk Indonesia, dan pusat pemerintahan nanti berada di IKN Nusantara," ujar Yunus dalam diskusi virtual, dikutip dari Antara, Rabu (26/1/2022).

Head of Advisory JLL Indonesia Vivin Harsanto menambahkan, apabila Jakarta masih menjadi pusat bisnis, kota-kota satelit di sekitarnya akan tetap membutuhkan atau menyediakan area dan hunian bagi pekerja yang beraktivitas di sana.

"Kita melihat properti di kawasan Jabodetabek akan tetap bertahan," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Dia juga melihat untuk prospek properti di kawasan IKN Nusantara dan sekitarnya. Keberadaan IKN tentu sudah ada captive market dari pemerintah yang direncanakan untuk pindah ke sana.

Captive market ini yang diawali dengan kantor-kantor pemerintahan, kemudian juga kebutuhan untuk keluarga, kebutuhan untuk fasilitas pelengkap seperti fasilitas komersial dan hunian.

"Ini lambat laun tergantung bagaimana cepatnya atau proses pemindahan IKN itu terjadi, sehingga kalau memang captive market tersebut dari sisi komersial atau perkantoran sudah ada, mungkin juga akan ada turunan-turunan dari sektor tersebut," jelas Vivin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com