4 Hal Terkait Perhotelan yang Akan Ngetren Tahun Ini

KOMPAS.com – Pola hidup new normal kini kian merambat ke berbagai lini kehidupan, tidak terkecuali sektor perhotelan.

Bisnis ini harus mendorong dirinya untuk mulai beradaptasi serta memanfaatkan peluang yang ada, seperti teknologi untuk kembali meningkatkan pendapatan dan kinerja laba yang berkelanjutan.

Terkait penyesuaian tersebut, terdapat beberapa hal yang diperkirakan akan menjadi tren perhotelan di tahun 2022, dilansir dari Hospitality Net, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Buat Kamar Tidur Anda Nyaman Seperti di Hotel, Berikut Caranya

Berikut Kompas.com rangkum 4 hal terkait perhotelan yang akan ngetren pada tahun 2022:

1. Workcation

Tren workcation atau kegiatan tamu yang memadukan liburan dan perjalanan bisnis menjadi populer selama pandemi berlangsung.

Memiliki sebutan lain, yaitu bleisure, tren ini sepenuhnya diharapkan untuk tetap eksis di sepanjang tahun 2022.

Tentunya hal itu membuka peluang besar bagi bisnis perhotelan untuk terus meningkatkan layanan tambahan agar tamu hotel bisa tinggal lebih lama.

2. Kolaborasi tim

Tim hotel, terutama di bidang manajer distrubusi, pendapatan dan pemasaran, harus mulai berkolaborasi demi membuat hotel kembali bangkit.

Ketiga bagian tersebut menjadi memiliki tanggung jawab yang lebih banyak jika dibandingkan dengan sebelum pandemi berlangsung, dengan tekanan untuk meningkatkan RevPAR.

RevPAR adalah istilah perhotelan yang merupakan hasil perhitungan keseluruhan pendapatan penjualan kamar dibagi dengan jumlah kamar yang tersedia di suatu hotel.

Ini mungkin disebabkan juga oleh perluasan layanan yang ditawarkan oleh saluran distribusi, seperti Google. Karenanya, hotel-hotel kini berinisiatif untuk menggabungkan ketiga unsur di atas.

3. Metasearch

Metasearch diartikan sebagai alat pencarian informasi online menggunakan data dari mesin pencarian untuk menghasilkan hasil sendiri. Dalam hal ini, Google adalah termasuk salah satu dari metasearch.

Ahli memperkirakan di tahun 2022, metasearch Google akan membuat langkah besar untuk menyamakan kedudukannya dengan online travel agent (OTA).

Google secara signifikan memperluas penawaran industri hotel sehingga pihak perhotelan harus memiliki orang yang berpengalaman untuk mengelola metasearch jika mereka ingin berhasil memberikan laba investasi.

Namun, diperkirakan pula tidak semua dari pihak yang turut memanfaatkan metasearch akan mampu bertahan dalam persaingan. Selain itu, diprediksi pula akan lebih banyak upaya merger dan akuisisi di platform ini.

4. Online Travel Agent (OTA)

Semakin berkembangnya teknologi, kebutuhan hotel juga akan beralih ke perangkat seluler melalui aplikasi perjalanan atau online travel agent (OTA).

Tercatat pada musim panas 2021, seluler berkontribusi pada semua pendapatan sebesar 60 persen dan lalu lintas seluler masuk yang tercatat adalah sebesar 77 persen.

Pertumbuhan ini diketahui belum pernah terjadi sebelumnya dan diperkirakan akan terus berlanjut dan bisa dimanfaatkan oleh hotel serta memulai investasi teknologi.

Tidak hanya itu, permintaan layanan OTA untuk mempromosikan hotel di pasar feeder utama juga akan meningkat.

Oleh karena itu, hotel kemungkinan besar akan membayar lebih banyak komisi daripada yang dilakukannya pada tahun 2019.

Namun ini sebanding dengan kemampuan yang ditawarkan oleh OTA, misalnya mampu membantu hotel untuk melakukan segmentasi audiens yang ingin ditargetkan.

Penawaran lain yang diberikan adalah kebebasan akses untuk melacak tarif pesaing serta kinerjanya sebagai perbandingan dan acuan perbaikan.