JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pasar Johar yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya dan denyut nadi perekonomian masyarakat di Kota Semarang di Jawa Tengah, Rabu (5/1/2022).
Peresmian Pasar Johar ini ditandai penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Jokowi merasa gembira karena bisa melihat langsung pasar yang sudah selesai direvitalisasi sehingga lebih bersih, lebih rapi, modern, dan tertata.
"Saya harap pasar yang sudah bagus dan rapi ini akan menjadi pasar yang ramai sehingga dapat mengembalikan kejayaan Pasar Johar yang lalu dan menjadi landmark Kota Semarang,” kata Jokowi dalam keterangannya, Kamis (6/1/2022).
“Ini berimbas pada sektor produksinya. Ada petani yang produksi bawang merah dan bawang putih dibawa ke pasar, ada yang produksi tahu tempe akan diarahkan pada konsumen lewat pasar,” ujarnya.
Presiden berharap pasar ini dapat dimanfaatkan oleh para pedagang berjualan dan masyarakat untuk belanja barang kebutuhan.
Di samping itu, Presiden juga berpesan untuk menjaga kerapihan dan keamanan pasar.
Kementerian PUPR merevitalisasi Pasar Johar Utara dan Tengah yang telah selesai sejak Desember 2019.
Pasar Johar Utara terdiri dari 51 kios dan 368 los kering. Sementara Pasar Johar Tengah terdiri dari 102 kios, 503 los kering, dan 109 los basah.
Pasar ini dapat menampung total 1.133 pedagang. Rehabilitasi pasar ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya dan manajemen konstruksi PT Sarana Budhi-PT Widha Konsultan (KSO) dengan anggaran Rp 146 miliar.
Rehabilitasi ini dikerjakan oleh kontraktor PT Sinar Cerah Sempurna dan manajemen konstruksi PT Virama Karya dengan anggaran Rp 113,4 miliar.
Untuk menambah daya tampung pedagang Pasar Johar, Kementerian PUPR membangun Pasar Kanjengan dengan jumlah 205 kios dan 550 los kering yang dapat menampung 755 orang.