Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan Kota Lasem Dibuat Estetik dan Jadi Simbol Tolerasi

Kompas.com - 02/01/2022, 21:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau penataan kawasan pusaka Lasem di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, Minggu (02/01/2022).

Basuki mengatakan, Lasem dikenal sebagai kawasan bersejarah dengan berbagai perpaduan budaya yang menjadi simbol toleransi atau kebhinnekaan Nusantara.

Karena itu, program penataan kawasan pusaka Lasem ini bertujuan untuk memelihara asa toleransi.

Baca juga: Lasem Ditata, Basuki: Harus Sesuai Fungsi Kota dan Destinasi Wisata

"Lasem ini sudah dikenal menjadi kota toleransi, baik agama maupun etniknya. Ini yang mendorong kami di Kementerian PUPR untuk membuat program penataan kawasan di Lasem," kata Basuki dalam keterangannya, Minggu (02/12/2021). 

Penataan Kota Pusaka Lasem harus dilakukan secara cermat dan hati-hati, baik dari segi struktur dan nilai estetika.

"Ini merupakan pekerjaan seni (art work), jadi harus hati-hati. Perhatikan detail setiap pekerjaannya agar hasilnya rapi sesuai desain," ujarnya. 

Basuki pun menginstruksikan jajaran Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jateng agar pedestrian Jalan Daendels di kawasan pusaka Lasem juga ditata.

Hingga saat ini progres konstruksi penataan kawasan pusaka Lasem telah mencapai 30 persen dengan lingkup penataan kawasan, seperti alun-alun, pembangunan Pasar Lasem, rehabilitasi Masjid Jami’, dan penataan pedestrian jalan.

Ditargetkan pada Agustus 2022, seluruh pekerjaan dapat dirampungkan.

Dalam penataan tersebut,  Kementerian PUPR berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Rembang serta Komisi V DPR RI.

Penataan Kawasan Pusaka Lasem mulai dilaksanakan selama 360 hari kalender sejak tanggal kontrak 24 Agustus 2021 dan direncanakan selesai 18 Agustus 2022.

Konsep penataan kawasan tetap melindungi elemen-elemen bangunan yang memiliki nilai sejarah secara komprehensif dengan disesuaikan pada keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal.

Anggaran penataan kawasan pusaka tersebut sebesar Rp 88,13 miliar yang dilaksanakan secara Multi Years Contract (MYC) 2021-2022.

Kontraktor pelaksana PT Putera Jaya Andalan dan PT Yodya Karya (Persero) Wilayah I sebagai Manajemen Konstruksi dan disupervisi oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com