Namun, kini perjalanan menuju Bukit Sibea-bea dapat ditempuh dalam waktu 2 jam dari Bandara Silangit melewati ruas jalan Tele-Pangururan.
Pembangunan Jalan Akses Wisata Rohani tersebut dimulai pada April 2020 dan rampung Januari 2021.
Jalan ini sempat viral di media sosial pada kurun waktu Juni 2021, karena jalannya yang berkelok dan memiliki pemandangan yang cantik.
Jalan berkelok dibuat untuk memenuhi kriteria geometrik jalan agar tidak terjadi kecelakaan karena lokasi jalan yang ada di perbukitan.
Jalan akses wisata rohani Puncak Bukit Sibea-bea dikerjakan secara bertahap melalui 3 seksi, yakni Seksi 1 sepanjang 1,4 kilometer (STA 0+00-STA 1+438), Seksi 2 sepanjang 0,762 kilometer (STA 0+00-STA 0+762), serta Seksi 3 sepanjang 0,3 kilometer (STA 0+00-STA 0+300).
Pekerjaan pembangunan ini dilaksanakan oleh PT Matio Jaya Cemerlang dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp Rp 23,3 miliar.
2. Flyover Purwosari, Surakarta
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan pengoperasian Jalan Layanag atau Flyover Purwosari, di Kota Surakarta, Jawa Tengah pada 13 Februari 2021 lalu.
Flyover yang juga sebagai gerbang masuk Kota Solo dari arah barat ini dibangun untuk meminimalisir risiko kecelakaan pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan raya.
Yakni mengurai kemacetan di Jalan Slamet Riyadi yang dilalui arus lalu lintas dari arah Kartosuro (Yogyakarta atau Semarang) menuju pusat Kota Solo.
Flyover Purwosari memiliki total panjang penanganan 2.475 meter, 242 meter (oprit barat), 198 meter (jembatan), 260 meter (oprit timur), dengan 4 bentang (3 pilar, 2 abutmen).
Selain itu memiliki lebar lajur 2x3,5 meter, bahu jalan 2,5 meter, dan clearance perlintasan KA 6,75 meter.
Kemudian jalan pendekat menggunakan teknologi timbunan mortar busa yang terdiri dari sisi barat dan sisi timur serta 2 buah Corrugated Steel Structure (CSS) dengan span sepanjang 22 meter.
Di sisi lain, juga dibangun menggunakan teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP), yang mengombinasikan dua bahan untuk struktur bangunan atas jembatan, yaitu baja struktur bergelombang dengan material ringan Mortar Busa.
Flyover Purwosari juga diperindah dengan budaya lokal. Di bagian ujung flyover ada ilustrasi tarian gambyong yang merupakan tarian tradisonal yang artinya selamat datang di kota Surakarta.