Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2021: Membangun Peradaban dari Jalan Bukit Sibea-bea hingga Bypass BIL-Mandalika

Kompas.com - 27/12/2021, 18:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Infrastruktur jalan berkaitan erat dengan aktivitas da mobilitas masyarakat. Perannya sangat vital dan strategis dalam kehidupan sehari-sehari.

Tidak hanya menghubungkan antar-wilayah, adanya jalan dapat meningkatkan kesejahteraan dan menumbuhkan roda perekenomian masayarakat.

Oleh sebab itu, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan jaringan jalan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jalan tidak pernah berhenti seiring kondisi dan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.

Baca juga: Ruas Jalan Labuan Bajo-Tana Mori Akan Disulap Berstandar Internasional

Misalnya setelah ada jalan untuk menghubungkan antar-wilayah, muncul kebutuhan pelebaran jalan hingga kemudian bisa dibangun jalan elevated (layang).

"Fungsi jalan juga selalu bertambah, bukan hanya untuk meningkatkan perekonomian tetapi juga membangun peradaban bangsa," ujar Menteri Basuki pada kegiatan Webinar Nasional Generasi Muda PUPR 'Konektivitas Jalan untuk Indonesia Maju', 16 Desember 2021.

Menteri PUPR juga menceritakan, di satu kawasan terpencil di Pulau Sumatera dilakasanakan program pemberdayaan bagi masyarakat, namun tetap tidak berkembang.

"Tapi begitu dihubungkan dengan jalan, didiamkan saja tanpa program pemberdayaan kawasan tersebut berkembang dengan sendirinya. Jadi fungsi jalan sangat strategis bagi peradaban," tuturnya.

Adapun panjang jalan di Indonesia yang telah terbangun hingga Desember 2021, mencapai 539.353 kilometer.

Rinciannya, jalan nasional 47.017 kilometer, jalan provinsi 54.554 kilometer, dan jalan kabupaten/kota 437.782 kilometer. Dengan tingkat kemantapan jalan mencapai 92 persen.

Pada 2021, Kementerian PUPR telah merampungkan sejumlah pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia. Berikut daftarnya:

1. Jalan Bukit Sibea-bea, Sumatera Utara

Jalan akses wisata rohani menuju Patung Yesus Kristus di Puncak Bukit Sibea-bea, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.Dok. Kementerian PUPR. Jalan akses wisata rohani menuju Patung Yesus Kristus di Puncak Bukit Sibea-bea, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba bakal memiliki spot wisata rohani ikonik yakni Patung Yesus di puncak Bukit Sibea-bea, Samosir.

Untuk mendukung dan memfasilitasi pengunjung menuju ke puncak bukit, Kementerian PUPR telah merampungkan pembangunan ruas jalan sepanjang 2,5 kilometer.

Dulunya, Bukit Sibeabea merupakan perbukitan yang tidak memiliki jalan akses yang dapat dilalui oleh kendaraan.

Namun, kini perjalanan menuju Bukit Sibea-bea dapat ditempuh dalam waktu 2 jam dari Bandara Silangit melewati ruas jalan Tele-Pangururan.

Pembangunan Jalan Akses Wisata Rohani tersebut dimulai pada April 2020 dan rampung Januari 2021.

Jalan ini sempat viral di media sosial pada kurun waktu Juni 2021, karena jalannya yang berkelok dan memiliki pemandangan yang cantik.

Jalan berkelok dibuat untuk memenuhi kriteria geometrik jalan agar tidak terjadi kecelakaan karena lokasi jalan yang ada di perbukitan.

Jalan akses wisata rohani Puncak Bukit Sibea-bea dikerjakan secara bertahap melalui 3 seksi, yakni Seksi 1 sepanjang 1,4 kilometer (STA 0+00-STA 1+438), Seksi 2 sepanjang 0,762 kilometer (STA 0+00-STA 0+762), serta Seksi 3 sepanjang 0,3 kilometer (STA 0+00-STA 0+300).

Pekerjaan pembangunan ini dilaksanakan oleh PT Matio Jaya Cemerlang dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp Rp 23,3 miliar.

2. Flyover Purwosari, Surakarta

Flyover Purwosari di SurakartaDok. Kementerian PUPR Flyover Purwosari di Surakarta
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan pengoperasian Jalan Layanag atau Flyover Purwosari, di Kota Surakarta, Jawa Tengah pada 13 Februari 2021 lalu.

Flyover yang juga sebagai gerbang masuk Kota Solo dari arah barat ini dibangun untuk meminimalisir risiko kecelakaan pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan raya.

Yakni mengurai kemacetan di Jalan Slamet Riyadi yang dilalui arus lalu lintas dari arah Kartosuro (Yogyakarta atau Semarang) menuju pusat Kota Solo.

Flyover Purwosari memiliki total panjang penanganan 2.475 meter, 242 meter (oprit barat), 198 meter (jembatan), 260 meter (oprit timur), dengan 4 bentang (3 pilar, 2 abutmen).

Selain itu memiliki lebar lajur 2x3,5 meter, bahu jalan 2,5 meter, dan clearance perlintasan KA 6,75 meter.

Kemudian jalan pendekat menggunakan teknologi timbunan mortar busa yang terdiri dari sisi barat dan sisi timur serta 2 buah Corrugated Steel Structure (CSS) dengan span sepanjang 22 meter.

Di sisi lain, juga dibangun menggunakan teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP), yang mengombinasikan dua bahan untuk struktur bangunan atas jembatan, yaitu baja struktur bergelombang dengan material ringan Mortar Busa.

Flyover Purwosari juga diperindah dengan budaya lokal. Di bagian ujung flyover ada ilustrasi tarian gambyong yang merupakan tarian tradisonal yang artinya selamat datang di kota Surakarta.

Lalu, ada juga 15 motif batik seperti kawung, ceplok, dan lereng juga ditempel di sepanjang retaining wall flyover sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang motif batik yang ada di Kota Surakarta.

Pembangunan Flyover Purwosari dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan biaya sebesar Rp 114,2 miliar.

3. Jalan Bypass BIL-Mandalika

Menteri Basuki Minta Pembangunan Jalan Bypass BIL-Mandalika Tak Tinggalkan Sisa PekerjaanKementerian PUPR Menteri Basuki Minta Pembangunan Jalan Bypass BIL-Mandalika Tak Tinggalkan Sisa Pekerjaan
Pembangunan Jalan Bypass Bandara International Lombok (BIL)-Mandalika telah selesai dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri (PUPR) Basuki Hadimuljono pada 12 November 2021.

Jalan Bypass BIL-Mandalika dibangun untuk mendukung event internasional seperi World Superbike 2021 dan MotoGP pada Maret 2022 mendatang.

Keberadaan infrastruktur ini dapat mengurangi waktu tempuh dari Bandara Internasional Lombok menuju kawasan Mandalika. Mulanya sekitar 45 menit menjadi 15 menit.

Jalan bypass memiliki 4 lajur, yang dilengkapi 2 jembatan, 11 overpass, dan 3 jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk memperlancar arus lalu lintas dan memfasilitasi akses bagi warga sekitar.

Saat ini jalan tersebut juga telah menjadi salah satu spot swafoto warga yang melintas, karena merupakan salah satu ikon baru di kawasan Mandalika.

Pembangunan Jalan Bypass BIL– Mandalika terdiri dari 3 paket pekerjaan dengan anggaran bersumber dari APBN Tahun 2020-2021 sebesar Rp 705 miliar.

Paket 1 sepanjang 4,30 kilometer dengan kontraktor PT Nindya Karya-PT. Bumi Agung (KSO) dengan anggaran sebesar Rp 199 miliar.

Kemudian Paket 2 sepanjang 9,70 kilometer, kontraktornya PT Adhi Karya-PT Metro Lestari Utama (KSO) dengan anggaran senilai Rp 353 miliar.

Lalu, untuk Paket 3 sepanjang 3,36 kilometer, kontraktornya oleh PT Yasa Patria Perkasa dengan anggaran senilai Rp 152 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com