KOMPAS.com - Metaverse adalah dunia digital yang dapat digunakan oleh penggunanya untuk bermain game, bekerja, bertransaksi jual beli, membangun kota, hingga menonton pertunjukan.
Pengguna dapat saling berkomunikasi di dunia virtual tersebut dalam bentuk avatar.
Dilansir dari Markets Insider, Rabu (8/12/2021), semakin banyak investor tertarik pada Metaverse disebabkan oleh adanya perubahan nama Facebook menjadi Meta yang menandakan kesiapan mereka untuk melebarkan sayap di dunia digital.
Kendati Metaverse semakin diminati, ahli dari Jefferies, bank investasi multinasional independen Amerika, menyebut hal itu bisa menjadi gangguan terbesar pada cara hidup manusia.
Baca juga: Metaverse, Masa Depan Investasi Tanah Digital
"Satu Metaverse bisa lebih dari satu dekade, tetapi seiring perkembangannya, ia berpotensi mengacaukan hampir semua hal dalam kehidupan manusia," tulis para analis, yang dipimpin oleh Ahli Strategi Ekuitas, Simon Powell.
Adapun fokus permasalahannya adalah, menurut Powell, pada awalnya investor harus berkonsentrasi pada perangkat keras yang diperlukan untuk menciptakan Metaverse di internet.
Selanjutnya, investor harus memperhatikan perangkat lunak yang akan menampung Metaverse tersebut.
Setelah itu, baru mereka fokus pada bisnis yang terlibat erat di dalamnya.
Belum lagi, masih belum adanya kejelasan bentuk Metaverse yang akan diambil bisa menjadi penyebab masalah lainnya muncul.
Adapun kemungkinan sektor yang akan berhasil di dunia digital tersebut menurut Jefferies adalah game.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.