Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkantoran Jakarta Masih Tertekan, Ruang Kosong Tembus 28 Persen

Kompas.com - 19/10/2021, 18:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat hunian gedung perkantoran di kawasan CBD maupun non-CBD Jakarta masih mengalami tekanan selama Kuartal III-2021.

Secara umum tidak ada pasokan baru di sektor perkantoran Jakarta. Sementara tingkat okupansi sekitar 72 persen dari stok kumulatif yang tersedia 6 juta meter persegi.

Ini artinya ada 28 persen ruang kosong perkantoran Jakarta yang tak berpenghuni atau sekitar 1,68 juta meter persegi alias 168 hektar.

Sehingga, meskipun saat ini tidak ada pasokan baru, tingkat hunian secara keseluruhan tetap tertekan karena seretnya permintaan.

Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mengatakan, tidak ada gedung perkantoran yang selesai dibangun baik di kawasan CBD maupun di luar CBD di triwulan ini.

"Akan tetapi, tingkat hunian untuk gedung perkantoran di kawasan CBD masih tertekan di angka 72 persen, sedangkan di kawasan luar CBD berkisar di angka 74 persen," katannya, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Meski Permintaan Terbatas, Pasokan Perkantoran di CBD Jakarta Bertambah

Kendati demikian, minat dari dari calon penyewa sedikit mulai meningkat, meski mereka masih menerapkan strategi penghematan biaya.

Head of Office Leasing JLL Indonesia Angela Wibawa menambahkan, aktivitas di triwulan ini mulai terlihat sedikit mengalami peningkatan. Namun harga sewa masih tertekan.

Sebagai bagian dari upaya meminimalkan biaya, perusahaan-perusahaan mempertimbangkan ruang perkantoran yang siap-huni (fitted-out space) untuk melakukan relokasi.

"Selain itu, tren pengurangan luas ruang perkantoran juga masih terjadi. Secara umum, tingkat hunian gedung perkantoran Grade A masih tertekan di angka 66 persen," terangnya.

Di sisi lain, sewa perkantoran Grade A terus turun karena pemilik bersedia memberikan harga yang kompetitif untuk menarik penyewa. Rerata harga sewa Grade A Rp 249.545 per meter persegi per bulan.

Adanya jumlah pasokan yang besar masih diharapkan. Karena itu masih akan memberi dampak pada tingkat hunian dan harga sewa dalam waktu dekat.

Sama halnya dengan perkantoran di kawasan non-CBD Jakarta yang juga tidak ada pasokan baru dengan tingkat okupansi sekitar 74 persen dan total stok tersedia 3,1 juta meter persegi.

Harga sewa rerata sekitar Rp 111.475 per meter persegi per bulan.

Perusahaan masih fokus menjaga kelangsungan usaha. Meskipun tidak ada pasokan baru, tingkat hunian secara keseluruhan tetap tertekan karena permintaan terbatas.

Pasokan baru diharapkan datang dari gedung-gedung yang konstruksinya dijadwalkan selesai tahun depan. Oleh karena itu, JLL mengantisipasi penurunan tingkat hunian secara keseluruhan.

Harga sewa juga tetap di bawah tekanan di beberapa daerah, memaksa pemilik gedung bersedia memberikan tarif yang kompetitif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com