Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Sadawarna Diproyeksikan Kurangi Banjir di Jabar

Kompas.com - 16/09/2021, 08:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar) tengah diselesaikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Bendungan dengan kapasitas tampung 44,61 juta meter kubik itu dapat menyuplai irigasi seluas 4.500 hektar di Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan akan diikuti dengan jaringan irigasinya. Sehingga dengan suplai air yang kontinu dapat menambah masa tanam petani yang awalnya satu kali menjadi 2-3 kali tanam.

"Pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir," katanya dikutip dari laman Kementerian PUPR, Selasa (14/09/2021).

Baca juga: Kebutuhan Air Baku Pelabuhan Patimban Bakal Dipasok Bendungan Sadawarna

Bendungan Sadawarna akan membendung Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara yang memiliki panjang 137 kilometer dan mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa.

Dengan luas genangan 720 hektar, bendungan ini berpotensi mereduksi banjir sebesar 26,90 meter kubik per detik di 3 kabupaten yang dilalui DAS Cipunagara. Yakni Subang, Sumedang, dan Indramayu.

Hal senada juga pernah disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, bahwa Bendungan Sadawarna merupakan salah satu program penanganan banjir di wilayahnya.

Sehingga jika bendungan sudah dibangun 100 persen, setidaknya akan dapat menanggulangi banjir di wilayah Subang dan sekitarnya.

"Harusnya banjir Subang itu tidak terjadi lagi secara maksimal," kata Ridwan.

Perlu diketahui, selain fungsi irigasi dan pengendali banjir, Bendungan Sadawarna juga dipersiapkan memasok air baku sebesar 0,36 hingga 1 meter kubik per detik untuk Kawasan Pelabuhan Patimban.

Baca juga: Soal Potensi Wisata Bendungan Bendo, Basuki Tekankan Sabuk Hijau

Selanjutnya termasuk wilayah Pantura Jawa Barat, khususnya Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang. Potensi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar 2 MW juga dimiliki bendungan ini.

Adapun Bendungan Sadawarna dibangun sejak dimulainya kontrak pada November 2018 dan ditargetkan selesai Agustus 2022. Dengan total biaya APBN sebesar Rp 1,9 triliun.

Pembangunan Bendungan Sadawarna dibagi dalam dua paket, yakni paket pertama dikerjakan Kerja Sama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk- PT Daya Mulia Turangga-PT Barata Indonesia dengan nilai kontrak sebesar Rp1 triliun.

Pekerjaan Paket I meliputi bendungan utama, bangunan pengambilan, hidromekanikal dan elektrikal, serta bangunan pengelak. Berdasarkan data progres pengerjaan Paket I hingga saat ini mencapai 58,65 persen.

Sedangkan Paket II dikerjakan KSO PT Nindya Karya-PT Adhi Karya (Persero) Tbk senilai Rp 907,6 miliar yang meliputi spillway, jalan akses, dan bangunan fasilitas. Berdasarkan data progres konstruksi paket II hingga saat ini mencapai Rp 54,58 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Berita
Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Berita
Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Ternyata, Alat Ini Bisa Bikin Bau Selokan di Rumah Hilang Seketika

Ternyata, Alat Ini Bisa Bikin Bau Selokan di Rumah Hilang Seketika

Umum
Jika Masa Konsesi Berakhir, Jalan Tol Dikelola Siapa?

Jika Masa Konsesi Berakhir, Jalan Tol Dikelola Siapa?

Berita
Ketahui, Dua Cara Terbaik Fengsui Bikin Tidur Nyenyak

Ketahui, Dua Cara Terbaik Fengsui Bikin Tidur Nyenyak

Interior
Lagi, Pasar Modern Paramount Raih Predikat Pasar Percontohan Tangsel

Lagi, Pasar Modern Paramount Raih Predikat Pasar Percontohan Tangsel

Fasilitas
KEK di Indonesia Ada Berapa? Ini Jawabannya

KEK di Indonesia Ada Berapa? Ini Jawabannya

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com