Selama Pandemi 2020, Transaksi Tol Tercatat Rp 22 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1,3 miliar transaksi dilakukan di jalan tol yang dikelola oleh 40 badan usaha jalan tol (BUJT) selama tahun 2020 atau senilai Rp 22 triliun.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan hal ini dalam webinar Intelligent Toll Road System (ITS), Kamis (29/07/2021).

"1,3 miliar transaksi untuk 40 BUJT itu pasti integrasinya membutuhkan sistem yang perlu kita siapkan dengan baik, ini meliputi Rp 22 triliun," kata Basuki.

Sebagaimana diketahui, terdapat tambahan 258 kilometer jalan tol yang beroperasi pada tahun lalu.

Sehingga, jalan tol di tanah air yang telah beroperasional sebanyak 2.346 kilometer atau sebanyak 60 ruas yang dikelola oleh 40 BUJT tersebut.

Dengan jumlah tersebut, kata Basuki, tantangan manajemen lalu lintas (lalin) di jalan tol akan semakin kompleks.

Baca juga: Pertama di Indonesia, Command Center Jalan Tol Berbasis ITS

Sebab, untuk tahun-tahun berikutnya tidak hanya mengelola 1,3 miliar transaksi karena bertambahnya ruas tol yang beroperasi.

Tantangan manajemen lalin ini, imbuh dia, bakal berpengaruh pada tingkat kecelakaan yang ada.

Sejauh ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah memiliki command center (pusat kendali) berbasis ITS yaitu Jasa Marga Toll Road Command Center (JMTC).

JMTC merupakan inovasi berbasis teknologi yang menjawab kebutuhan perseroan dan pengguna dalam pengelolaan pelayanan jalan tol terintegrasi dan menjadi sumber dari pusat informasi lalin.